Kisah Cinta Pengidap Cystic Fibrasis: Film Five Feet Apart (2019)




Tiap orang memiliki cara yang berbeda untuk mencintai seseorang. Kisah cinta berbagai manusia ini tidak ada yang sama dengan manusia yang lain. Mencintai dan dicintai adalah sebuah anugerah dari rasa yang tercipta dan atas izinNya. Tentu saja, Tuhan adalah sang pemilik hati, kita manusia hanya bisa mempasrahkan kepadaNya, dan terus berdoa agar dijatuh cintakan dengan orang yang memiliki rasa sama kita. Kalau engga, patah hati dongs, jadinya cinta bertepuk sebelah tangan XD wkwkw. 

nah, hal ini juga terjadi dengan Stella (haley Lu Richardson) yang memiliki penyakit Cystic Fibrasis, yang mana penyakit ini adalah penyakit genetika karena kelainan pada produksi lendir.  Stella harus menerima perawatan khusus di rumah sakit, dan dia menghabiskan hari-harinya di rumah sakit dan menjadi seorang Youtuber. Dalam channelnya dia mengenalkan penyakit yang ia deritanya kepada para netizen, agar dia bisa menjadi manusia normal seperti lainnya dengan selalu produktif. Stella ini juga mengalami kecemasan sehingga ia menjalankan hidupnya dengan jadwal yang teratur, dari yoga, gym, pengobatan dll. 

Suatu ketika ia bertemu dengan Will, seorang lelaki berusia sama dengan Stella dan mengidap penyakit yang sama yaitu Cystic Fibrasis. Penyakit ini tidak boleh berdekatan dengan sesama pengidap, tidak boleh lebih dari lima kaki jauhnya. Berbeda dengan Stella, Will ini cenderung sembrono dan tidak peduli dengan keteraturan dalam masa pengobatan. Ia merasa pengobatan ini useless, ujung-ujungnya pasti akan mati. 

Stella merasa geram dengan tingkah laku Will, dan ia pun meminta Will untuk mengikuti pengobatan ini dengan serius. Will yang tertarik dengan Stella, lalu memberikan penawaran jika ia mau melakukan ritme pengobatan dengan serius, harus ada bayarannya. 

Stella pun merasa aneh karena Will menginginkan menggambar dirinya. Ini penawaran yang gampang bagi Stella. Akhirnya mereka bersepakat untuk melakukan pengobatan bersama. 

Witing tresno jalaran soko kulino.. begitulah pepatah yang menggambarkan kisah mereka. Tidak seperti drama romantis lainnya, film ini lebih fokus kepada semangat menghargai hidup. Dari film ini kita tahu bahwa hidup ini hanya sekali, dan kita harus melakukan apa yang kita sukai. Penyakit pun tak perlu jadi penghalng, ada alternatif lain agar hidup ini terus bermakna.

Stella dan Will pun tiap hari semakin dekat, ini membuat perawat geram. Pasien cystic Fibrasis ini tidak boleh berdekatan, jika mereka langgar hal-hal yang mereka perjuangan selama ini akan sia-sia. Stella dan Will pun tak mengubris, ya.. cinta itu buta, apa bego ya? mereka tiap kencan pun memakai tongkat billyard sebagai pemisah jarak antara mereka berdua. 





Dan, bagaimanakah akhir kisah Stella dan Will? Mungkin bisa ditebak, siapa yang bakal pergi selamanya duluan. Tapi, dari kepergian itu tidak meninggalkan kesedihan, tergantung kita memaknai sih. Sebab, momen-momen yang tercipta sudah memenuhi relung hati, jadi kepergian itu meninggalkan banyak kenangan daripada harus diratapi. 

Film Five Feet Apart ini cukup bagus unuk mengisi waktu luang, menurut aku sih tidak membosankan. Banyak pelajaran yang kita dapatkan, misalnya adalah menghargai kesehatan kita dan selalu bersyukur atas hidup ini, atas waktu yang telah diberikan Tuhan sehingga kita masih bisa bernafas secara normal dan berdeketan dengan manusia lain tanpa perantara apapun. 

Score imdb: 7.2

10 comments :

  1. Nonton film ini jadi bener-bener bersyukur dengan kesehatan yang kita miliki.. Di beberapa bagian, saya ikut sedih ketika nonton film ini..

    ReplyDelete
  2. Saya belum nonton film ini. Tapi saya baru pertama kali denger penyakit cystic fibrasis. Jadi langsung browsing tentang penyakit ini.

    ReplyDelete
  3. huhuhu, saya selalu baper kalau nonton flm macam gini, pengennya yang happy ending aja, duh ya mamak-mamak drama abis kehidupannya, pengennya liat yang happy2, eh padahal juga semua orang bakal meninggal ya :D

    ReplyDelete
  4. sepertinya bagus ya. bisa untuk penyemangat bagi yang sedang diuji dengan sakit, dan juga sebagai pengingat untuk bersyukur bagi yang sehat

    ReplyDelete
  5. Witing tresno jalaran kulino, terus meningggalkan kenangan. Ah jadi terbawa melow nih.

    ReplyDelete
  6. Cerita nya jadi bikin banyak-banyak bersyukur.. Malu suka mengeluh sama hal sepele, sedangkan yang sedang diuji lebih berat malah lebih bersyukur menjalani kehidupannya.. Nice artikel kak!

    ReplyDelete
  7. cystic fibrasis, kelainan dalam produksi lendir itu mksdnya gmn ya? (malah gagal fokus sama penyakitnya) hehe.

    tapi kalo baca ulasannya, keliatannya film ini seru bgt utk di tonton.. harus sedia tisu nih kalo mau nonton

    ReplyDelete
  8. Ya ampuuuun sedih aku bacanya �� jadi penasaran sama film ini. Btw, penyakit cystic fibrasis itu beneran ada, mbak?

    ReplyDelete
  9. aku jd nyesel ga nonton film ini pas msh di bioskop.. skr baca sinopsisnya malah penasaran, dan jd pengen tahu cystic fibrasis ini penyakit seperti apa, kenapa ga bisa berdekatan sesama penderitanya.. jd mau cari tahu :D

    ReplyDelete
  10. Kenapa malah ku jadi lebih penasaran sama penyakitnya ya daripada ending filmnya? Haha.. Menurutku sih endingnya predictable. Makanya ku ndak begitu interested to watch. Iya gak sih, Mbak?

    ReplyDelete

silahkan berkomentar sesuka hati disini..

My Instagram

Copyright © Amirotul Choiriah . Blogger Templates Designed by OddThemes