Halo, kali ini aku mau bahas series yang pernah trending pada masanya, hehe. Padahal series ini sudah tayang 2 tahun lalu tapi aku baru mau bahas ceritanya sekarang. Alasannya? Ya, karena baru nonton ini wkwk. Duh, anaknya gak fomo sih ya maap :D
The Queen of Gambit adalah original series dari Netflix yang tayang pada 23 Oktober 2020. Series ini berkisah tentang ambisi seorang anak yatim piatu yang ingin jadi pecatur terbaik. Adalah Elizabeth Hormon (Anya Taylor-Joy) yang harus menempati asrama panti asuhan di usia 8 tahun karena ditinggalkan oleh ibunya yang sengaja bunuh diri dengan menabrakan mobilnya.
Saat di panti asuhan ia bertemu seorang penjaga gedung, William Schaibel, yang sedang memainkan catur seorang diri. Beth Hormon saat itu penasaran dan ingin belajar tentang catur. Saat itu tahun 1950-an yang mana catur itu identik dengan permainan pria. Untuk para wanita sangat jarang, malah tidak ada.
Hari demi hari, Beth Hormon terus berlatih bermain catur dengan Schaibel, bahkan ia pun berhasi mengalahkan penjaga gedung tersebut. Beth Hormon kecanduan obat penenang yang disediakan oleh pihak panti asuhan. Jika ia memakan obat tersebut, maka ia bisa memainkan catur dan berlatih trik-trik catur tertentu melalui atap kamarnya sebelum tidur. Ya, Beth Hormon hanya berlatih menggunakan angan-angannya saja seolah ia berada di pertandingan yang sesungguhnya. Tentu saja, selain ia berlatih secara langsung dengan Schaibel.
Akhirnya, Beth Hormon diadopsi dan ibu angkatnya itu sangat mendukung ambisi Beth Hormon untuk menjadi pecatur terbaik. Tak sungkan ia menelpon sekolahnya Beth untuk meminta ijin dengan berbagai alasan agar Beth Hormon tidak masuk sekolah karena ia harus bertanding dengan catur.
Masa remaja Beth Hormon hanya dihabiskan dengan catur, catur dan catur. Ia belajar melalui buku, majalah dan pertandingan-pertandingan yang ia jalani. Bahkan ia sering bertanding keluar negeri dan bertemu dengan lawan-lawannya yang tak kalah hebat dari dia.
Berbeda dengan teman-temannya yang lain, yang fokus dengan bersenang-senang ala remaja, pacaran, namun Beth Hormon lebih fokus untuk mewujudkan cita-citanya sebagai pecatur terbaik kelas dunia.
Dalam series ini, ada beberapa hal yang bisa aku pelajari mengenai Beth Hormon;
1. Semua butuh perjuangan.
Beth Hormon sangat mengenal dirinya sendiri. Dia tau apa yang di mau, maka ia memperjuangkan hal itu supaya terwujud. Dia terus belajar dari berbagai sumber dan dari pengalamannya sendiri. Tak sungkan ia belajar dari seorang mentor pertamanya, Schaibel dan ia pun tetap membutuhkan teman-teman yang pernah ia kalahkan di pertandingan untuk belajar berbagai trik tentang pertandingan catur.
2. Tak gentar walaupun di remehkan.
Beth Hormon adalah seorang perempuan yang pada masa itu keseteraan gender sangat tidak ada di dunia catur, yang mana itu terkenal dengan permainan laki-laki. Ia mematahkan stigma itu dan terus berjuang hingga ia berhasil mengalahkan pecatur terbaik kelas dunia dari Rusia.
3. Menyadari bahwa tiap manusia selalu punya kelemahan.
Tidak ada manusia yang sempurna. Tentu saja Beth Hormon yang terkenal jenius dalam dunia catur ia memiliki kelemahan. Ia terus diderita kecemasan, pengalaman masa lalu yang pahit hingga akhirnya ia terus mengkonsumsi obat penenang dan jadi pecandu alkohol untuk mengalihkan hal yang mengganggu pikirannya.
4. Tidak menggantungkan kebahagiaan kepada orang lain
Saat kecil, ia ditinggal meninggal oleh ibu kandungnya. Saat ia beranjak dewasa, ibu angkatnya yang selalu mendukung perjuangan Beth Hormon untuk terus melaju kencang menjadi pecatur terbaik, pun meninggal karena sakit dan ia jadi seorang diri. Namun, ia harus menghadapi hal pahit itu sendirian. Tidak ada siapa-siapa. Lalu, ia terus bangkit dan membiarkan masa lalu itu tak menjadi penghalang ia untuk tetap maju kedepan.
5. Mencintai diri dengan memberikan yang terbaik untuk diri sendiri
Beth Hormon yang terkenal berada dalam lingkup laki-laki, tak mengubahnya ia menjadi persis laki-laki. Namun, ia tetap berada pada jalurnya yakni sebagai perempuan. Dia memilki selera fashion yang sangat menarik di tahun 1960-an itu. Dia tetap memancarkan aura seorang perempuan yang jenius dan berpenampilan yang menarik dengan pakaian-pakaian yang ia kenakan.
Post a Comment
silahkan berkomentar sesuka hati disini..