Pengalaman yang tak terlupakan lagi adalah ketika aku pergi
ke Tegal naik Kereta Api. Ah tut tut tut siapa hendak turut.. this is my first
time. And kamu tahu lah yang namanya “the first time” pasti bakal excited
banget. Great thing that I never forget the experienced!
Aku dan cytra emang ada rencana ke Tegal buat hadir ke
nikahannya kakak Blue. Terus kita pesen tiket kereta yang jam lima. Karena ada
satu hal jadi kita berangkat dari Tembalang menuju Poncol jam 4. Bayangkan
betapa mepetnya jam itu karena kita naik bis dan biasalah di Semarang pada saat
jam itu pasti macet!
Sepanjang perjalanan kita deg-degan dong, yailah kalo ngga
deg-degan ya mati! Maksutnya, harapharap cemas.. terbesit pikiran kita
ketinggalan kereta. Yang paling ngebetein adalah ketika sang supir bus itu
lewat jalur yang tak seharusnya. Jadi muter-muter dulu ke Paragon bisnya.
Terjadilah miss komunikasi antara kondektur dan supir. Seluruh isi penumpang
yang kebanyakan destinasinya ke Poncol pada marah-marah karena jam yang sudah
mepet dengan pemberangkatan kereta.
Kita pun berlari ke stasiun kereta. Lalu pengecekan tiket dan
KTP, sampai pada gerbong kereta. Wah.. keren ya isi dari stasiun ini. aku
bayanginnya kaya di Jejepangan gitu. Seperti.. dream come true, eits tapi
sayang ini masih di Indonesia. Rasanya kaya di Jepang ketika kereta meluncur
dengan lambat. Dan pemandangannya juga keren, sawah ijo terbentang luas jadi
nyegerin mata deh !
Ini kita pake kereta ekonomi, namun fasilitasnya cukup
memuaskan kok. ada ACnya dan kursinya pun empuk. Cukuplah dengan harga tiket
yang 40ribu.
Sampai di Batang. Samping kanan adalah Laut dengan ombak yang
menghatam keras karang. Agak nakutin karena angin bertiup kencang dan gerimis
mengundang. Parahnya lagi, kereta berhenti ditengah-tengah situ. Gila, lampu
kereta pun ikut mati. Takut ya pastilah. Jauh dari kota. Samping kiri bukit
samping kanan laut. Tak berapa lama, kereta berjalan normal. Pfiiuhh akhirnya
melanjutkan perjalanan lagi.
Perjalanan yang ditempuh selama 3 jam, cukup membosankan ya.
Pemandangannya itu itu saja hehe. Yah karena kan hari udah malam, lihatnya
cuman gelap aja L
Sampai tegal jam lapan. Langsung dari stasiun jalan kaki ke
stasiun tegal sama cytra sambil nunggu jemputan dari Blue. Yah, jarak stasiun-alunalun
cukup bikin kita keringetan.. tapi lumayanlah pemandangannya. Lumayan rame sih.
Banyak juga yang jualan.
Jemputan pun datang, perut udah keroncongan daritadi. Mampir
ke sebuah restoran buat pesen Sauto. Sauto sama dengan Soto, namun bedanya ini
dikasih Tauco. Jadi namanya “Sauto”. Pertama kali coba ini, errrr kok gini ya?
Tapi lamalama seger juga, yaiyalah hlaperr.. tapi seriusan ini enak makanannya.
Cuman ditegal ya ada Sauto.
NEXT DAY…
Tanpa persiapan apapun, especially physic and menthal.. aku
dan cytra diminta buat jadi penerima tamu. Whats going on? Yeah.. accepted.
Tapi kita nggak mau didandani. Dan pakaian pun seadanya, kaos dan jeans.
Sungguh perpaduan yang tidak cocok untuk acara sakral ini.
Datanglah Arda jadi kami bertiga yang jadi penerima tamu
disisi kanan, sementara disisi kiri ada saudaranya Blue, dan mereka didandani.
Di resepsi ini tentunya ada makanan dong. Yeay.. wisata
kuliner hihihi. Aku ngambil Sate Ayam. Emang sewajarnya makan sate pake bumbu
kacang aja kan? Namun disini beda, perlu menggunakan kuah opor. What the hell
isnt it? Haha.. udah pake bumbu kacang ditambah kuah opor pula. Cuma ada disini
ya..
Dan coba makanan khas tegal yang namany Olos. My first bit
is… mmmmhhhh nyammi enak banget, apalagi pas anget-angetnya. Jadi isinya tuh
sayuran kol dan ada cabe rawitnya didalem dan dibungkus dengan tepung. Semacam
bom surprised gtu deh, sekali gigit dapetnya cabe. Namun ini nikmat sekali,
rasanya masih terbayang-bayang.
Sekian.
Post a Comment
silahkan berkomentar sesuka hati disini..