Day 3 Trip To Pacitan (Goa Gong, Pantai Klayar dan Pantai Buyutan)

27 Desember 2015
Hari ketiga di Pacitan.
Sungguh luar biasa nikmat Allah yang mana aku bisa dikasih kesempatan untuk menjejakan kaki di kota 1001 goa ini dan diberikan keluarga yang bersedia menampung mahasiswi yang sekarat butuh piknik karena skripsi. Nikmat dari Allah tak ada yang perlu di dustakan.
            Bangun pagi mengantar Bude Anik ke bakul untuk membeli bahan yang akan dimasak untuk sarapan. Sepanjang perjalanan sungguh memukau. Setelah keluar dari gang rumahnya, disambut Pantai Soge yang menyegarkan mata dan deru ombak bergemuruh keras. Kemudian motor melaju kencang melewati rumah-rumah yang notabene para nelayan kemudian sampai di jalan yang kanan kiri tebing kapur. Dulu sebelum dibikin jalan aspal, jalanan ini masih bukit kapur dan pemerintah pun mem’bom’ tebing itu lalu dibuat akses supaya Desa Ngadirejo untuk menuju Lorog lebih mudah dan cepat.
            Hal baru yang kudapatin lagi dipacitan ini adalah tempe berbungkus gedebog pisang. Asli, baru pertama kali lihatnya. Biasanya tempe dibungkus plastik atau daun, namun disini tempenya pakai  gedebog pisang gitu. Lucu sih.
            Hari ini aku sama Mbak Tika menjelajah pariwisata yang ditawarkan oleh Pacitan. Goa Gong adalah destinasi yang kami tuju. Memakan waktu kurang lebih satu jam dari Ngadirejo untuk sampai ke Kecamatan Punung, lokasi Goa Gong.
            Di Goa Gong ramai sekali akan wisatawan. Kebanyakan sih dari luarkota. Biaya retribusi untuk orang dewasa Rp. 10.000. setalah membayar kami pun masuk. Para pedagang oleh-oleh khas Pacitan menjajakan dagangannya disepanjang jalan masuk yang cukup panjang untu sampai ke pintu goa. Cukup melelahkan.
            Sampai di pintu goa suasana gelap menyelimuti. Dan banyak yang menawarkan untuk menyewakan senter kepada para pengunjung. Namun aku tidak ambil, kan ada Handphone yang didalamnya ada senter. Hehe.
            Pemandangan stalagmit dan stalagnit menjadi ciri khas Goa Gong ini. jalanya harus sabar, antri dan penuh sesak oleh pengunjung. Antri lama karena yang didepan mau foto-foto dulu, sedangkan jalannya hanya kecil. Disisi-sisi Goa pun ada penerangannya, jadi nggak gelap bangetlah! Kalau mau foto, cari posisi yang terkena lampu, biar kelihatan gitu wajahnya.

             Banyak perubahan yang terjadi di Goa Gong ini, jadi kurang begitu alami karena sudah dibangun tangga-tangga untuk memudahkan pengunjung dalam menikmati suasana dan ada pegangan tangan di tangga supaya tidak membahayakan para pengunjung.
          



Pantai Klayar
            Nah pantai ini sungguh iconic banget di Pacitan. Ciptaan Allah yang sungguh luar biasa indah. Nemu pantai dengan ciri khas tebing seperti Spinx di pinggir laut, hanya ada di Pantai Klayar.
            Matahari tengah terik-teriknya memancarkan cahaya ke Pantai Klayar. Menuju pantai pun penuh perjuangan karena kami harus menuruni turunan curam untuk sampai ke pantai. Biaya retribusinya adalah 10.000.
           Matahari tepat diatas kepala. Bagi sun lovers hal ini sungguh menyenangkan karena cuaca sedang cerah-cerahnya. Tak ada mendung, padahal ini masuk musim penghujan.
            Gemuruh ombak, canda tawa anak-anak yang sedang berkumpul bersama keluarga menjadi lagu yang memeriahkan disiang bolong ini. Aku pun tak lupa untuk menangkap momen, mengabadikannya dalam sebuah foto sebagai bukti “I was Here”.




Pantai Buyutan
            Destinasi berikutnya adalah Pantai Buyutan. Tidak ada jalan raya utama untuk menuju Pantai Buyutan, hanya ada jalan perkampungan biasa. Sepanjang perjanan sepi, jarang motor/mobil banyak karena yang lewat hanya satu dua. Berharap sesampainya di Pantai Buyutan, sepi tak rampai banyak pengujung seperti di Klayar yang manusianya tumpah ruah disana.
            Sawah hijau membentang luas, beratapkan langit biru dan garis pantai yang aduhai, I cant describe what I saw! Mulut Cuma bisa menganga melihat pesona yang ditawarkan Indonesia yang luar biasa indahnya ini. mata menjadi segar, jiwa menjadi terisi. 
            Menuju pinggir pantai harus melewati turunan yang curam, lebih curam daripada di Klayar. Turunanya curam dan ada tikungan tajam. jadi, kami memarkirkan motor di atas lalu kami kebawah hanya bermodalkan kaki. Pantai Buyutan memiliki khas yaitu ada beberapa karang ditengah laut yang menjadi penghias laut luas. 









 Ah indah! masih ada tempat di Pacitan lagi yang masih perlu di jelajah. Tunggu hari esok!


           

            

Post a Comment

silahkan berkomentar sesuka hati disini..

My Instagram

Copyright © Amirotul Choiriah . Blogger Templates Designed by OddThemes