kuliah
kerja nyata atau biasa disingkat dengan KKN, salah satu matkul yang ada di krs
dengan nilai sks sebesar 3. Mata kuliah yang berupa pengabdian di desa-desa
terpencil. Sebulan hidup bersama di satu atap disebuah desa yang terletak nan
jauh disana, jauh dari hingar bingar kota. desa yang bersuhu dingin ketika
malam hari, namun masih hangat ketika siang hari. Desa itu bernamaa...
Kemiriombo. Berada dikecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung.
Kkn
bisa juga disebut sebagai pengabdian masyarakat para mahasiswa Undip. Sebab
selama sebulan disini, kami menyiapkan proker-proker untuk memajukan desa baik
itu dari segi ekonomi, sumber daya alamnya serta sumber daya manusianya.
Anggota
kkn desa kemiriombo berjumlah duabelas. Cowok enam dan cewek enam. Pas sekali
bukan? Kadang ini membuat iri desa lain karena ketidakseimbangan mereka antara
cowok dan cewek. Desa lain ada yang cowoknya 4 ceweknya 8, laiinya begitu.
Namun alhamdulillah yah~, kami beruntung sekali dapat kombinasi yang pas. Kkk!
Anggota kemiriombo siapa saja?
Ada aku (ilmu perpustakaan), niesrin (sastra inggris),
amanda (sastra jepang), mas ghany (sastra indonesia), mas khanif (teknik sipil), mas imam (teknik
elektro), mba anggi (teknik geodesi), desta (admisnistrai publik), haikal (ilmu
komunikasi), jecklin (hubungan internasional), nidza (ilmu akuntanasi) dan
agnes (ilmu pemerintahan).Kami dari berbeda-beda jurusan, beda pula latar
belakang asal muasal dan kami diharuskan untuk bergabung menjadi satu tim
selama sebulan. Kami tak mengenal satu sama lain sebelumnya. Kecuali aku sama
mas hanip, kita berada di organisasi yang sama yaitu KSR. Yaelah..
Di kkn ini setiap desa harus ada kordes, sekdes dan
bendes. Kordes kemiriombo adalah mas ghany, dia yang paling tua disini..
sedangkan sekdesnya adalah aku (lagi,lagi jadi sekretaris), bendesnya adalah
niesrin.
Sebelum penerjunan, kami pun sering mengadakan rapat
untuk mempersiapkan LRK . lrk ini berisi program kerja yang nantinya akan
dilaksanakan untuk membantu kemajuan desa tersebut. Satu anak wajib 4 proker
ilmu dispilin sesuai jurusan masing-masing, dan 2 proker untuk multidisplin
yakni gabungan antara beberapa jurusan.
Persiapan kkn ini pas puasa. Dari survey tempat sampai
menyusun lrk. Rapat juga pasti diadakan malam. Malah kami sering banget ngumpulnya.
Selain membahas kkn kami juga saling mengakrabkan diri satu sama lain. Rapat
yang kami adakan pasti selalu berujung sampai malam. Bahkan sedihnya lagi,
besoknya masih ada yang uts. Kkk~ demi kkn.
Hampir setiap hari pas puasa kami bertemu untuk membicarakan
perihal survey,logsheet, lrk dll. Bahkan kami pun sempat mengadakan buka
bersama di lombok idjo. Pra kkn ini adalah momen dimana kami bisa saling
mengenal supaya saat kami tinggal satu bulan di atap yang sama kami sudah tidak
canggung-canggung lagi. Baiknya itu. Beda dengan kelompok lain, mereka pra kkn
kumpul paling dua atau tiga kali. Itulah yang membedakan kami dengan mereka.
Saat lrk semua beres dan sudah dikumpulkan ke sekcam,
kami satu persatu pulang ke kampung . Kami lebaran dirumah masing-masing.
Sampai akhirnya kami bertemu tanggal 5 Agustus untuk upacara pembukaan serta
pembagian jaket.
Sebelum upacara kami berkumpul dulu di kosnya Haikal.
Kami memakai jaket baru. Jaket yang menjadi identitas kkn undip. Jaket seharga
90ribu berbahan apa ya lupa namanya, pokonya kalau dipake bisa menghangatkan
tubuh. Mengingat cuaca di Temanggung termasuk dingin yaa~
para wanita tangguh |
Upacara dilaksanakan di lapangan widya puraya. Kami
datang agak terlambat. Semua sudah pada berkumpul di lapangan itu, kkn Tim II
yang berjumlah mungkin ratusan itu tumplek blek di lapangan widya puraya.
Suasana upacara kurang kondusif karena pesertanya tidak disiplin dan barisnya
pun asal-asalan. Entahlah aku tidak dengar apa yang diomongkan oleh pembina
upacara, aku asyik foto-foto, ngobrol sama grup kkn-ku. Dan upacara ini sebagai
ajang temu kangen dengan temen-temen sekelas atau beda jurusan serta ajang
saling maaf memaafkan karena masih dalam suasana lebaran.
Kami berangkat ke tempat kkn pukul 3 sore dan kumpul
dikosnya Amanda. Kami mengendarai motor kecuali Niesrin. Dia bersamanya
supirnya memakai mobil yang berisi barang-barang kami selama sebulan. Dari
koper, perkap kelompok dan lain-lain semua ditaruh di mobil.
Kami pun berangkat meninggalkan Tembalang untuk mengabdi
di desa Kemiriombo. Suasana sore yang syahdu dengan pemandangan bukit-bukit
serta sawah-sawah terasering menjadi pemandangan perjalanan sore kami. Semangat
kami membara meskipun sedih karena harus meninggalkan rumah selama liburan dan
masih dalam suasan lebaran~
Selain melewati sawah terasering kami juga melewati
hutan-hutan yang lebat. Untung jalannya udah di aspal jadi tidak memberatkan
kami. Walaupun desa banget, tapi jalanan menuju kemiriombo tidaklah buruk.
Pemandangannya juga ciamik. Aku terkesima dengan pemandangannya yang disajikan.
Mulutku sering berkata “waaa bagus”
Kami sampai di rumah bu lurah saat magrib tiba. Akhirnya
kami beberes barang individu kami dan dimasukkan dalam kamar masing-masing. Bu
lurah menyediakan 3 kamar untuk kami. 1 untuk kamar cowok dengan kasur yang
berada dilantai dan kamar ini cukup luas jadi para cowok dijadikan satu pada
kamar tersebut.Untuk cewek satu kamar dihuni oleh tiga orang. Ada dua
kamar. Ukurannya pun beda. Kamar depan luas dan kasurnya besar sedangkan yang
dibelakang kamarnya ukuran kecil. Aku kebagian kamar yang kecil. Aku tidur
bertiga bersama mbaanggi dan niesrin. Walaupun kamarnya kecil, tapi di kamar
itu bisa merasakan kehangatan karena kita tidur agak ke-sempit-an. Wekeke..
lumayanlahh, tapi bagiku tetep saja dingin. Temanggung dingin!!brrr
Hari-hari kuliah kerja nyata. Candaan tawaan tak
terelakan mewarnai hari-hari kami. Rumah yang kami huni ukurannya cukup luas.
Dibandingkan dengan posko desa lain yang notabene, “jika aku menjadi” banget..
posko yang kami huni alhamdulillah yah~ banyak-banyak bersyukur karena mendapat
anugerah posko yang bagus serta ibu dan bapak lurah yang baik banget! Beruntung
banget kami ini, seriusan.
Hari dimana kami tinggal serumah bareng, dari bangun
tidur sampe mau tidur lagi kami melihat wajah yang sama. Dari wajah polos
ketika bangun tidur, no filter no make up~ kami melihat satu lain apa adanya.
sore hari, kami pun berjalan-jalan menyusuri desa. kami menyapa setiap warga dengan ramah. dan sambutan luar biasa ramah dari warga pun membuat kami senang. kami menyusuri petak jalan. desa kemiriombo jalannya sudah beraspal. namun ada beberapa yang masih batu-batu. aroma pedesaan tercium hangat masuk rongga hidung. udara bersih menyelimuti kami dibalik jaket kkn yang kami kenakan.
Kami main ke desa lain yaitu desa muncar. Kami diundang
menjadi supporter tim kemiriombo yang tengah tanding basket. Udah jauh-jauh
sampai disana, rasanya kurang lengkap kalau kami tidak mengunjungi posko dari
kkn desa muncar.
Dari lapangan voli desa muncar, jarak yang yang ditempuh
untuk menuju posko kkn-nya lumayan jauh. Kami harus meliwati tanjakan yang
tinggi diantara hutan-hutan yang gelap. Jalanan itu kecil. Kanan hutan kiri,
entahlah..karena malam jadi semua gelap takada lampu jalanan yang menemani
kami. Motornya dari Mas Ghany aja sampai tidak kuat untuk menanjak. Tanjakan
ini benar-benar tinggi cekali.
suporter kemiriombo |
Sampai posko kkn desa muncar, kami memarkirkan motor
dihalaman yang cukup lapang. Kemudian kami berjalan menyusuri lorong gang kecil
untuk menuju poskonya. Begitulah akses menuju posko kkn desa muncar.
Posko kkn desa muncar terdiri dari dua lantai. Poskonya
lumayan nyaman sih, tapi kalau harus dibandingkan dengan posko kkn kemiriombo,
hehe aku harus banyak-banyak bersyukur karena dapat tempat di kemiriombo.
Setelah ngobrol panjang lebar dan kenalan dengan anggota
tim kkn desa muncar, akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke posko kkn
kemiriombo. Mengingat juga waktu yang sudah terlalu larut. Dan pulangnya pun
kami tak bisa mengelak dengan kenyataan yang ada mengenai akses jalanan muncar.
Kalau tadi berangkatnya kami mengalami tanjakan yang ekstrim, sekarang gantian
dengan turunan yang curam. Harus ekstra sabar dan hati-hati.
Sesampainya di posko kemiriombo. Ada dua temen yang tidak
ikut di acara muncar. Mereka sudah menunggu di ruang tamu dengan martabak telur
yang tersedia di meja. Dua orang ini tidak ikut karena sebelum kami berangkat ke
desa muncar, dua orang ini pergi dengan alasan membeli rokok namun ternyata
mereka jalan-jalan sampai kota. dengan foto nuansa jalanan kota yang mereka
jepret lalu diupload di grup bbm kemiriombo, bagaimana kami tidak bisa tahu.
Kesannya pamer bahwa mereka tengah sampai kota Temanggung. Otomatis, kordesku
sedikit geram dengan tingkah mereka yang pergi tanpa seijinnya. Lalu dikasih
pengertian baik-baik, kalau pergi setidaknya ijin dulu. Toh ini kan baru awal
banget tinggal disini. Waktu itu baru hari ketiga.
Keeseokan harinya, kami masih saja berkumpul lalu
bercanda-canda. Tertawa ngakak sampe bikin kami awet muda. Bercandaanya ya
sampe mebully orang. Apalagi yang sering jadi bullyan itu mas imam. Mas imam
bagaikan pengharum ruangan karena setelah mandi wanginya itu semerbak.
Life is never flat. Gak seru kalau kita seneng-seneng
doang selama kkn ini. Baru 3 hari disini ada masalah muncul. Ingat, masalah ini
akan mendewasakan diri kita kelak. Masalah itu tidak selalu buruk bila
diselesaikan secara baik-baik.
Jadi ceritanya gini, hari kemarin kan si amanda sama
jecklin pergi ke kota tanpa seijin kordes. Padahal kita masih baru banget
disini. Intinya kami masih beradaptasi sama lingkungan yang baru. Nah mas ghany
memberikan pengertian jangan ngulangin kaya gitu lagi. Selain memberi
pengertian untuk pergi tanpa seijin itu, mas ghany juga memberikan peringatan
soal pakaian yang dikenakan oleh si manda. Kalau dirumah boleh pakai celana
pendek diatas lutut, tapi kalau sudah melewati pintu rumah, harap menggunakan
celana diatas lutut. Nah manda pun nyeletuk asal “iya, iya.. kordes emang
selalu benar”. manda pun terima teguran dari mas ghany sang kordes.
Malam hari, kami berduabelas kumpul di ruang tengah. Ah,
rasanya kekeluargaan sekali begitu erat. Lengkap tak ada yang tertinggal. Semua
kumpul di ruang tengah, saling menghina, membully, bercanda, cerita-cerita
abstrak.. berasa kaya di rumah sendiri. Padahal baru kenal, tapi entah kenapa
ada ikatan yang menyatukan kami. Kemudian kami membahas timeline proker mono
kami, dibagi per-anak jadwal masing-masing. Kemudian kami pun membahas proker
multi kami, mematengkan apa yang di tulis dalam lrk. Kami bercuap-cuap
menuangkan ide masing-masing, aku yang sebagai skretaris tak lupa mencatat di
papan tulis yang telah kami sediakan dan di notes sebagai notulensi supaya tak
lupa.
Malam semakin membara karena ada kesalah pahaman yang
terjadi antara kordes dan anggota. Awalnya aku yang kurang ngeh dengan
instruksi kordes, makanya aku sanggah, nah si manda sedikit terpancing. Manda
mungkin sedikit geram dengan sikap mas ghany, atau masih kesel karena kemaren
mendapat teguran, sampai nyeletuk sesuatu yang gak enak banget di kuping mas
ghany. Dan.. mas ghany tak bisa mengontrol emosinya. Dia duduk di lantai lalu
menggebrakkan tangannya di lantai sambil mengumpat “anjing, dari kemaren
ngeselin kamu bla bla bla” kalimatnya panjang, dia menumpahkan semua yang sudah
terpendam dari kemarin. Kami sebagai penonton pun mengademkan emosi mas ghany,
“udah mas.. udah”. Dan manda pun tak mau diam, dia pun menantang mas ghany, dia
juga kesel sama sikap mas ghany. Terjadilah perseteruan diantara mereka. Kami
semua menengahi, mendamaikan. Sampai akhirnya mas ghany meminta pada kami,
“kalau gak setuju aku jadi kordes, silahkan kalau mau ganti”. Tapi kami semua
tetap mempertahankan mas ghany sebagai kordes. Kami pikir, mas ghany cukup jadi
pemimpin kami, dilihat dari pra kkn ketika survey-survey kala itu, lumayan
aktif sehingga kami tak mau mengganti posisi kordes.
Setelah perdebatan itu, akhirnya kami memutuskan ada
batasan-batasan dalam bercanda. Mungkin selama beberapa hari ini bercandanya
kelewatan sehingga menimbulkan percikan rasa kesal. tapi masalah ini tidak merubah sikap seseorang, malah kami semakin terbuka bila ada masalah. hari-harti berikutnya berjalan normal, semakin rekat dan bahagia.
Post a Comment
silahkan berkomentar sesuka hati disini..