SINOPSIS EAT PRAY LOVE (2010)

Eat Pray Love adalah film yang disutradarai oleh Ryan Murphy dan diperankan oleh Julia Roberts ini menyita perhatianku saat ini. akhirnya ada di Netflix juga, terakhir nonton pas SMA pada tahun 2010. Perbedaanya ketika aku nonton dulu pas jaman SMA adalah aku melihat film ini “wah keren banget bisa traveling ke Italia, India dan Bali. Hidup tanpa ada keterikatan sehingga bebas berkelana” yeah, itu pandanganku saat itu.



Namun, kini di usiaku yang sudah menginjak 28 tahun dan menonton ini lagi, aku bisa memaknai film ini lebih dari sekedar perjalanan untuk menjelajah tempat. Tapi, lebih bisa menemukan diri sendiri di tempat yang ia kunjungi.

Ceritanya adalah seorang penulis yang bernama Elizabeth Gilbert atau yang biasa disapa Liz ini mengalami kegagalan rumah tangganya. Ia merasa kosong dengan dirinya sendiri. Ia menganggap perceraian itu karena dirinya yang bermasalah.

Ia memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan harapan ia lebih mengenal dirinya sendiri dan bisa menikmati hidupnya tanpa ada perasaan bersalah ataupun hambar.



Perjalanan pertama ia ke Italia. Ia bertemu dengan orang-orang baik dan menganggapnya keluarga. Dari sini ia belajar mengenai makna tentang keluarga atau pertemanan yang saling mengasihi. Tentang rasa syukur atas hidup ini.

Liz belajar tentang kebudayaan di Italia yang mengatakan “Dolce Parinienta” yang artinya the sweetness of doing nothing. Kebiasaan ini sungguh menyehatkan . istilahnya rehat dengan waktu cukup ketika kita terlalu sibuk dengan pekerjaan kita. kita perlu tidak melakukan apa-apa untuk menyeimbangkan pikiran kita. semua ini biar kita tidak terlalu burn out.



Selanjutnya ia melanjutkan perjalanan ke India. Agak kaget awalnya ketika ia datang ke India, karena budayanya sangat berbeda dengan Amerika, negara yang ia tinggali. Di India dia belajar untuk meditasi dan berdoa. Pertama melakukan meditasi Liz merasa kesulitan. Pikirannya masih bercabang. Namun, lama-lama ia pun terbiasa dan bisa menerima diri dan pikiran apa adanya. Ia merasakan kedamaian.

“you need to learn how to select your thoughts the same way you select your clothes everyday”

Liz berdamai dengan masa lalunya dan mulai untuk menerima keadaanya saat ini. ia tidak mau berlarut dengan rasa patah hati atas perceriannya. Ia mau bangkit, because she is deserve better! ia pun memaafkan dirinya dan mendapati kedamaian yang tercipta di relung dadanya.

Perjalanan terakhir adalah di Bali. Disini ia bertemu dengan Ketut Liyer. Ia belajar tentang keseimbangan dalam diri. Ketut Liyer  menasehati Liz untuk melakukan ini selama di Bali:

a. pagi hari meditasi dengan fokus

b. siang hari menikmati Bali

c. di penghujung hari, ia melakukan meditasi baru dengan penuh ketenangan dan senyuman. Senyum bukan hanya wajah saja, tapi dari hati.








Ketut Liyer juga menjelaskan tentang keseimbangan hidup. Berani untuk menghadapi hidup, menerima segala kenangan baik maupun pahit, dan berani untuk bangkit dari keterpurukan. Tiap orang yang ia temui bisa dijadikan seorang guru untuk belejar tentang kehidupan ini dan menjadikannya sebuah petunjuk untuk lebih memaknai hidup.

Liz juga bertemu dengan Wayan, seorang yang pekerjaanya meracik obat tradisional khas Bali. Kehidupan Wayan sebelumnya cukup keras, ia mendapatkan suami yang abusive. Akhirnya ia berani untuk keluar dari lingkungan toxicnya. Dan ia harus mengalami kesulitan selama hidup, ia tak ada harta gono-gini setelah perceraiannya dan ia harus menghidupi anaknya seorang diri. Mantan suaminya sudah lepas tangan.

Begitu tangguh dan kuatnya Wayan untuk menjalani hidup ini. liz pun inistiatif untuk menggalang dana guna meringankan bebas Wayan. Dan syukurnya, teman-teman yang ia temui di Italia dan India lalu Amerika turut membantu mensukseskan peggalangan dana untuk membantu Wayan. Dana terkumpul 18.000 dolar Amerika! Nilai yang cukup fantastis. Dan Wayan pun menggunakannya untuk membangun sebuah rumah. Karena selama ini ia harus pontang-panting mencari rumah kontrakan.

Liz merasakan kebahagiaan karena bisa membantu Wayan. Dan ia sangat bersyukur mempunyai teman-teman yang selalu support dia.

                                       

Di Bali Liz bertemu dengan Felipe, seseorang yang sama-sama mengalami luka batin seperti Liz. Ia juga telah bercerai dengan istrinya dan sulit untuk membuka hati. Namun, ketika bertemu dengan Liz ia mencoba untuk berani membuka hati. awalnya Liz sangat sulit dan trauma kembali menyerang, namun ia berkonsultasi dengan Ketut Liyer, akhirnya ia mendapatkan pencerahan. Liz berhasil untuk membuka diri dan mencoba sembuh dari rasa traumanya.

Untuk sembuh dari rasa trauma memang membutuhkan keberanian dan proses penerimaan dengan baik. Film ini sangat memeberi makna buatku untuk menjalani hidup ini. menerima kejadiaan saat ini, memaafkan masa lalu dan menghilangkan kecemasan akan masa depan. Just sit and enjoy the momment. Tiap orang adalah guru dan tiap kejadian adalah pembelajaran.

Sesuai judulnya, Eat Pray Love adalah dasar kebutuhan hidup kita. kita perlu makan agar tubuh kita kuat untuk menjalani hari. Kita perlu berdoa untuk selalu optimis menghadapi hari. Dan kita membutuhkan cinta untuk diri sendiri dan sesama agar hidup kita penuh keseimbangan.

Salah satu kata dalam bahasa Italia yang sangat berarti di fil Eat Pray Love ini adalah  “attraversiamo” yang artinya “let it flow”.

27 comments :

  1. kayak udah pernah liat deh film ini... tp lupa sih...

    ReplyDelete
  2. aku suka bangeeet sama film iniiiiiii 🌸
    meski awalnya sempat bosan tapi lama kelamaan aku jadi paham maksud dari perjalannya si Liz
    lebih mindful dan paham makna dari kehidupannya sendiri.
    asli ini deep banget sih 💕

    ReplyDelete
  3. Film yang menarik. Mengkisahkan seorang Elizabeth Gilbert yang mencoba mencari kesalahan pada dirinya Hingga iapun akhirnya harus bercerai.😊😊

    Meski awalnya sebuah beban tetapi berkat perjalanannya yang banyak bertemu dengan orang2 dari berbagai penjuru dunia. Akhirnya Liz atau Elizabeth Gilbert banyak mendapat pengalaman hidup yang berharga.😊😊

    ReplyDelete
  4. Sepertinya saya harus menonton ulang juga mbak. Apa yang ditangkap dulu dan sekarang pasti beda ya seperti yang mba rasakan juga.

    ReplyDelete
  5. Saya udah lama nonton ini, dulu saat saya belom suka film drama, jadinya sedikit ngantuk nontonnya, hahaha.

    Dulu memang saya pecinta Julia Roberts, semua filmnya saya selalu nonton, biar kata saya kurang bisa menikmati drama hahaha.

    Tapi, setelah menikah dan punya anak, saya mulai suka drama, dan jadi mengerti bagaimana dalamnya makna film ini, keren sih menurut saya :)

    ReplyDelete
  6. Kegagalan berumah tangga memang sering membuat perasaan jadi tak karuan. Tapi yang namanya hidup pasti penuh lika lku. Selamat pagi ananda Amirra.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau monoton dan lurus, membosankan juga ya Bu? hahahaha

      Delete
  7. Eat pray love.. Haha sudah setua ini dan sudah 11 tahun berlalu belum juga nonton ini film. Padahal ada etek ku di sana.

    ReplyDelete
  8. Aku belum nonton filmnya mbak, tapi melihat sinopsisnya filmnya penuh makna ya.

    Keren filmnya, apalagi ada nama Bali segala ya. Itu beneran Julia Roberts syuting di Bali ya?

    ReplyDelete
  9. uda nonton ini lama aku mba ami
    dan banyak merenung...melihat juli yang mencari arti hidupnya

    tentang cinta dan sesuatu yang berhubungan dengan ketenangan batin...makanya ada pray nya hehe
    pas aku suka banget pas shooting di bali, kalau ga salah di pantai padang padang, makanya kenapa sekarang tuh pantai terkenal..kayaknya sejak ada julia roberts deh..trus ada cristin hakim juga :)

    ReplyDelete
  10. Kalau ada kesempatan dan peluang pun aku juga ingin sekali bisa jalan-jalan keliling Indonesia, walaupun sementara nyicil dulu di beberapa daerah di indonesia sembari tinggal sebentar-bentar.. Biar nanti setelah dewasa atau di umur yang sudah tua tidak menyesal, kalau pernah mencoba. mengunjungi tempat, dan menikmati kulinernya hhi

    ReplyDelete
  11. hmm. jadi film ini bercerita tentang seseorang yang mengalami luka batin ya

    ReplyDelete
  12. sukaaaaaa sangat filem ni sebab ada julia roberts😊

    ReplyDelete
  13. film bagus.... mantul reviewnya.👍👍

    thank you for sharing

    ReplyDelete
  14. Aku suka banget nonton film2 yang dimainkan Julia Robert :) Apalagi ini syutingnya di Bali ya, mantap banget deh. Kita juga bangga dong ada pembuatan film barat di Pulau Dewata.

    ReplyDelete
  15. Film ini rilis pas aku SMA juga, Mbak. Dan waktu itu aku gak tertarik nonton film ini. Maklum, waktu SMA aku masih kekanakan banget. Selera tontonanku gak jauh-jauh dari Kamen Rider. 🙈

    Tapi setelah baca review ini aku jadi pengen nontoooooon. Kok kayaknya menarik banget film ini. 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha sama mbak Roem, aku juga waktu bujangan malah sukanya nonton anime seperti dragon ball atau Conan.😄

      Delete
  16. wah, baca resensinya jadi ingat nonton film ini di Bioskop saat itu. Saya suka film drama dan ini termasuk yang ceritanya lambat tapi enak dinikmati. Saya nonton pas pulang day off pekerjaan di forestry. Saat itu kerja 21 hari non stop dan dapat libur 7 hari, jadi saat pulang pas nonton ini. Salam sehat Mbak.

    ReplyDelete
  17. Walau film ini film lama dan sempat viral di jaman tapi belum pernah nonton film ini hanya pernah baca sinopsisnya aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku pernah baca juga dan cukup viral memang mas karena film Hollywood ambil syuting di Bali.

      Delete
  18. Ya ampuuuun udah lama ihnonton filmnya, dan aku bahkan punya bukunya. Tapi jujur udah lupa ceritanya, jadi keinget lagi setelah mba tulis.

    Ntr aku nonton lagi ah filmnya :D. Lumayan suka sih cerita ini... Terlebih Krn aku hobi banget traveling

    ReplyDelete
  19. film lama juga ya ternyata, tapi ku belum pernah nonton.. hihi..
    bole juga nih jadi rekomendasi tontonan akuuu.. :D

    ReplyDelete
  20. Terlepas dari ceritanya, tapi film ini pasti menarik karena latarnya banyak negara, ke Italy, India lalu Indonesia, seorang perempuan yg traveling sendirian, pasti banyak cerita yg tersirat.

    Btw, aku udh bbrp kali nonton film yg ternyata orang2 yg punya luka hati saling bertemu, entah bagaimana takdir mempertemukannya, tp ujung2nya bersatu hihihi

    ReplyDelete
  21. Belum update lagi nih mbak, semoga sehat selalu mbak Ami.😀

    ReplyDelete
  22. Aku udah nontonnn film ini waktu kuliah dulu

    Buat anak muda jaman skrg mungkin film ini boring banget ya
    Tapi somehow buat yang bisa melihat sisi lebih dalam nya, film ini bagus banget buat yang lagi merasa hidupnya flat dan nggak ada warna. This movie really help you find your self too

    ReplyDelete
  23. Belum tayang dulu film ini dah rame di Indonesia ya karena ada pengambilan gambar di Bali

    ReplyDelete
  24. Salah satu film favorit aku, ternyata ada beberapa yang relate sama realita kehidupan

    ReplyDelete

silahkan berkomentar sesuka hati disini..

My Instagram

Copyright © Amirotul Choiriah . Blogger Templates Designed by OddThemes