Tanggal 14 Agustus, kami
memulai mengerjakan proker-proker yang telah tertuang di lrk kami. Proker kami
tidak sesuai dengan lrk karena beberapa dari kami mengganti proker karena hasil
survey yang ternyata tidak sesuai dengan gambaran ketika mengerjakan lrk.
Proker kami kebanyakan di SD.
Kami meminta waktu luang dari pihak sekolah untuk memberi materi ke anak-anak
sd. Materi yang diberikan macam-macam. Sesuai dengan jurusan kami. Icin dari
sastra inggris, mengajarkan bahasa inggris ke anak-anak, membuat pohon impian
serta mengajak nonton film. Manda yang berasal dari jurusan sastra mengajarkan
hiragana katakana, mengajarkan origami ke anak-anak dan memberikan materi
tentang bahasa jepang. Aku jurusan perpustakaan memberikan pengarahan tentang
budaya minat baca, aku meminta mereka untuk meningkatkan antusiasme anak-anak
dalam hal membaca. Tidak hanya ucapan dari bibir saja, aku memberikan video
supaya lebih menarik dan memancing mereka untuk tertarik dengan membaca. Aku membagikan
stiker dengan tulisan yang menggerakan mereka untuk senantiasa membaca. Aku pun
membantu membenahi perpustakaanya, miris sekali melihat perpustakaan yang tak
terpakai. Buku-buku terbengkalai, malah terkesan kaya gudang. Padahal
ruangannya cukup mumpuni untuk dijadikan perpustakaan. Tapi karena
ketidaktahuan atau kurangnya rasa peduli dari pihak sekolah, perpustakaanya
jadi terbengkalai. Akupun memberikan sumbangan yang telah kami berduabelas
kumpulkan. Dari buku baru sampai bekas, kami memberikannya pada pihak SD 1
Kemiriombo.
Nidza memberikan materi tentang pentingnya menabung untuk
anak-anak. Dia memebrikan hadiah berupa celengan kepada anak-anak yang
sekiranya aktif dalam menjawab ataupun antusias dengan materi yang Nidza
berikan. Jecklin memberikan materi tentang kepemimpinan. Jurusan Jecklin adalah
Hubungan Internasional, dikampus ia juga menjabat sebagai presiden BEM Fisip.
Masalah kepemimpinan dia emang paling jago. Untuk anak-anak, kepemimpinan
sangat diperlukan sebagai persiapan menyambut masa dewasa nanti. Akan lebih
baik kepemimpinan dijejali saat masih anak-anak.
Desta memberikan materi tentang bahaya korupsi. Anak-anak
biar tahu bahaya korupsi sejak kecil supaya mereka tak melakukanya ketika udah
gede nanti. Semoga saja anak-anak paham
dengan bahaya korupsi dan menerapkan ketika dewasa nanti. Sedangkan mba anggi
memberikan materi tentang peta dunia kepada anak-anak. Sesuai dengan jurusannya
Teknik Geodesi yang berhubungan dengan peta-peta. Mas ghany mengajak mereka
bermain sebagai prokernya. Ini mengingatkan bahwa permainan tentang kerjasama
satu tim, permainan yang dilakukan diluar rumah lebih baik daripada sekedar
dirumah hanya dengan memainkan permainan di gadget. Karena masa anak-anak
adalah masa bermain dengan teman sebaya dengan memainkan permainan lama supaya
tak lekang tergerus jaman. Agar permainan daerah itu tetap lestari. Permainan yang
khas Indonesia banget.
Mas Khanif memberikan materi tentang tertib
lalu lintas. Sebenarnya gak nyambung juga sih sama jurusannya, kan dia Teknik
Sipil. Mas Khanif memberikan materi melalui PPT yang telah disediakan.
Anak-anak antusias dengan materi yang diberikan apalagi dengan gambar-gambar
lucu yang terselip. Ini penting untuk anak-anak desa. Aku sering melihat orang
desa kurang patuh dalam berkendara. Walaupun gak ada polisi, patuh tata tertib
lalu lintas ini diperlukan untuk keselamatan mereka. Bukan hanya sekedar karena
takut di tilang polisi. Contohnya dari hal kecil yang sering dilupakan, yaitu
pemakaian helm. Itu kan untuk kebaikan mereka, tapi terkadang orang desa kurang
memperhatikan itu. Nah, materi yang diberikan mas Khanif ini semoga bisa menggugah
hati anak-anak untuk senantiasa memperhatikan
ketertiban dalam berkendara. Banyak anak-anak yang berseliweran dijalan
menggunkan motor, bahkan sekecil itu udah pada bisa.ckck.. aku aja bisa naik
motor pas smp, di desa SD udah bisa naik motor.
Proker-proker mono tidak hanya dilakukan di SD saja. tapi
untuk warga desa pun kami jabanin. Tentunya proker sesuai dengan jurusan kami
masing-masing. Nidza memberikan penyuluhan tentang perbukuan di warung
kelontong untuk ibu-ibu. Mas Imam memberikan brosur ke rumah-rumah tentang
hemat listrik. Dan banyak lagi proker-proker yang kami berikan kepada
masyarakat untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari sumber daya manusianya.
Untuk program multidisplin, kami berduabelas memberikan
penyuluhan tentang jamban dan UMKM. Di Aula yang telah disediakan desa, kami
memberikan materi yang sudah kami bikin di PPT. Kami berbagi materi untuk
disampaikan kepada perangkat desa yang kami undang.
Untuk Desa Kemirombo, kami memberikan Neon Box
bertuliskan kantor desa. kami memesanya di Semarang dan dengan uang kas yang
sebelumnya sudah kami kumpulkan. Harganya lumayan untuk satu Neon Box, yakni
600ribu men!
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete