satgas supercamp BEM FT

7-8 desember adalah hari dimana aku mengahbiskan waktu senggangku untuk mengikuti satgas di acara Supercamp yang diadakan anak Fakultas Teknik. dari KSR Undip mengirimkan 3 perwakilan untuk jadi tim kesehatan di acara yang berada di alam bebas tersebut. tempatnya di Ngelimut, Gonoharjo, Kendal. 

aku salah satu personil yang ditunjuk Yoga (D.15) untuk mengikuti satgas ini dan menjadi koordinator untuk satgas tersebut. personil lain ada Lia (D16) dan anisatul (D15). cewek semua bro! 

dikarenakan bertepatan dengan acara internal KSR, yakni Sertijab, jadi kebanyakan anggota KSR pada fokus di acara tersebut. sedangkan untuk satgasnya diberikan kepada kami bertiga. 

sebelum hari H, diadakan Technical Meeting sama panitia supercamp. janjian jam tujuh malam, kami dari KSR sudah tepat waktu datang di PKM teknik untuk siap meeting. tapi, jam indonesia memang karet. ketua panitia tersebut masih survey di nglimut. alhasil, kami nunggu. sampai pada saatnya TM itu dimulai pukul 21.00. bisa diitung sendiri molornya berapa jam?

selama TM itu ditanyain apa saja kebutuhan KSR untuk jadi tim kesehatan. kemudian aku jawab, butuh es, air panas, de el el. dan ketupat itu menjelaskan sedikit gambaran tentang supercamp. awalnya, panitia supercamp agak meragukan kami bahwasannya yang menjadi timkes adalah cewek semua. sedangkan medan yang harus dihadapi itu agak susah. tapi ya mau gimana lagi, acaranya tabrakan dan yang bisa cuman kita bertiga. dari kadiv dimas sendiri pun sudah mengakui bahwa cewek-cewek ksr itu kuat. strong women. yeah, we are~

keesokan harinya, 
sudah dijadwalkan untuk briefing dulu sama panitia jam 05.30. untuk menjaga citra baik KSR, kita bela-belain tepat waktu untuk datang ke pkm teknik untuk briefing. dengan kantuk yang merajai, no problemo.. yang penting kami tepat waktu. tapi, kenyataanya.. kami harus menunggu lagi. akhirnya briefing mulai jam setengah tujuh-an. zong banget. 



kami bertiga berangkat menggunakan truk bareng peserta dan panitia. sengaja gak bawa motor karena pasti capek. rencana di truk mau tidur. nah, paniti supercamp menyewa truk TNI yang notabene ada atapnya tapi dibelakang tuh bolong. dan aku kebagian paling ujung duduknya. sialnya, bau solar plus kenalpot bikin aku mual seketika. ditambah lagi jalanan yang naik turun dan gak rata. seperti naik roller coaster yang relnya terdiri dari bebatuan. bisa bayangkan perut kita serasa diaduk-aduk tanpa ampun. 

maaf, lambaikan tangan ke kamera. aku gak tahan untuk menolak isi perut untuk keluar melalui mulut. dan aku memuntahkannya dijalan. aku gak tahan. alhasil isi perut yang belum terisi dari malam sebelumnya itu keluar dengan tiba-tiba tanpa ada persiapan untuk ku coba muntah secara elegan, ada perasaan lega setelah melakukan ritual menjijikan itu. namun perasaan malu menyelimuti aku. mungkin ada yang beranggapan bahwa "tim kesehatan kok muntah?" huaa. :x

sesampainya di gonoharjo. raut muka-ku pucat mengalahkan vampire. aku berusaha untuk menahan supaya tidak jatuh pingsan. eh lebih tepatnya, aku laper banget pengen makan. jalanku agak sempoyongan. menyedihkan banget keadaan waktu itu. sungguh terlalu. tapi, tekadku bulat. aku disini sebagai relawan dan aku tidak mau merepotkan siapapun.

Lia adalah pahlawanku saat itu. dia menyelamatkanku dari musibah lapar yang mendera. diberikannya roti plus coklat. walaupun gak kenyang, tapi sedikitnya bisa mengganjal perut yang sedang butuh asupan itu. di tenda ku rebahkan diriku. mencoba mentralisir untuk bersikap biasa aja. berpikir untuk tidak sakit. 

hujan turun mengguyur. kabut putih pun terlihat jelas dibalik pohon-pohon pinus. dingin menyelimuti. disaat seperti ini, panitia langsung memberikan kami harta karun yang kami idam-idamkan sedari tadi. yaituuu... makanan. "oh, God, akhirnyaa datang juga.." langsung saja sikat. heheh. 

seharian ini kami cenderung gabut. kami cuman tidur-tiduran di tenda. cerita-cerita sama mahasiswa Teknik. karena peserta sedang materi jadi sekiranya tak ada korban yang cedera. jadi ya kami cuman nongkrong-nongkrong doang.

kami berkenalan dengan mbak Videa anak teknik geodesi. dia salah satu pemateri di acara supercamp. kami ngobrol-ngobrol dengan dia soal perbedaan kuliah di fakultas teknik dan fakultas ilmu budaya. beda jauh. bagaikan merkurius dan uranus jarak yang terbentang atas perbedaan itu.

kuliah di teknik aku akui memang sibuk. tugas-tugas yang diberikan berat. harus praktikum, asistensi dan tetek bengek lainnya. sedangkan kalau di FIB, khususnya Ilpus, tugas? kalau nggak observasi ya cari di internet sudah selesai kok. pokoknya beda banget sama anak teknik. dari situ aku bersyukur banget bisa kuliah di FIB. jadi bisa main-main dengan leluasa  hehe.


hari sudah larut malam. akan ada jurit malam untuk peserta. sayang banget aku melewati acara itu. dikarenakan rasa kantuk yang mendera sehingga aku tidak sadar ada jurit malam. hanya sayup-sayup teriakan dari senior ke junior yang terdengar menyusup tidurku. yang bertugas malam itu anisatul dan lia. mereka diluar untuk jaga-jaga siapa tahu ada yang terluka. aku enak-enakan tiduran dan selimutan di tenda. hehe..

hari kedua supercamp. hari ini adalah puncak acaranya. kita mau outbond menyusuri sungai. aku dan anisatul bareng swiper pertama jalan duluan setelah peserta. dan lia bareng swipper kedua mulai jalannya. 

untuk menuju ke sungai, kita perlu nanjak dulu. tapi tanjakan ini tidak terlalu curam. banyak dataran-nya. sialnya, aku memakai atribut yang tidak cocok dengan jalan setapak itu. aku memakai sepatu sendal crock dan jalan setapak itu licin. perpaduan yang tidak cocok sekali. aku berkali-kali menahan diri untuk yidak jatuh. tapi sayang, sepatu sendal crocks ini kurang bisa bekerjasama dengan kakiku, dan aku haris terpeleset ketika diturunan yang licin. 

aku dan anisatul harus berjalan dengan sekuat hati menahan sepatu kami yang licin. karena dari panitianya sendiri sudah percaya pada kami bahwa kami ini dari KSR, dan kami kuat. kami yang menolong bukan ditolong. itu mungkin beberapa anggapan dari panoitia. sehingga ketika kami mulai goyah dan sedikit terhuyung dengan licinnya tanah, panitia pun membiarkan kami. sedih. tidak menolong atau sekedar jadi topangan. jadi kami disini terkesan mandiri dan wanita tangguh.

setelah menaiki jalan setapak, kami turun menuju sungai berada. aliran sungai yang deras itu awalnya membuatku bergidik ngeri. karena aku ada tanggungan bawa tas obat. sebisa mungkin tas obat ini tidak basah. dan kami diminta panitia untuk mengikuti jalur arus sungai. waw. tidak ada kemungkinan untuk tidak basah. aku yang membawa hape harus aku titipkan kepada panitia di pos satu.

otomatis aku gak bawa hape, padahal aku ingin mengabadikan moment langka ini. ya, aku baru pertama kali menyusuri sungai yang panjang ini dan berbatu. arusnya deras dan batunya agak licin. kami harus bisa menopang tubuh dan menjaga keseimbangan supaya tidak goyah dan terpeleset. "kalau kita yang jatuh, tenang kan ada anak KSR. nah kalau KSR yang jatuh gimana dong? masa kita yang nolong?" sekelebet candaan dari panitia terlontar.  dan membuat kami harus tahu diri. candaan itu memotivasi kami untuk tetap kuat dan menunjukan sikap terbaik sebagai wanita KSR yang super duper tangguh.

sungai yang panjang dan rintangan yang berat menghadang kami. terkadang kami harus melewati sungai berbatu besar nan licin lalu kami harus melewati sungai dengan ketinggian sedengkul. pengalaman yang seru dan pertama bagi aku dan anisatul. seru. memicu adrenalin. tak terlupakan.

rintangan bukan dari batu licin dan arus yang deras sajam adapun hewan-hewan kecil di air yang menghadang serta nyamuk-nyamuk nakal bikin gatel-gatel. tapi itu tak menyurutkan langkah kami untuk terus maju sampai finish. rute nya memang sangat panjang.

sampai pada pos ke empat, yakni air terjun. kami harus melewati air terjun untuk maju ke pos selanjutnya. lumayan tinggi sih. namun panitia sudah menyediakan tali untuk turun lewat aliran air ang arusnya cukup deras itu. but wait, ada jalur alternatif untuk sampai kebawah. melewati batu-batuan yang mneyerupai tangga. tapi agak licin sih. dan itu untuk kebawah harus melompatm sedangkan ketinggian sungai yang dibawah air terjun itu setinggi dada. aku pun melewati itu semua dan berhasil sampai bawah. pengorbanan untuk turun memang berat. harus membulatkan tekad dan keberanian yang tinggi. sayang sekali, aku tak bisa menyelamatkan tas obat yang sudah basah. 

lalu aku melanjutkan perjalanan bersama swipper tadi. anisatul harus rela ditinggal di pos air terjun ini untuk jaga-jaga siapa tahu ada yang cidera. 

menuju pos berikutnya. pos terkahir. dan akhirnya ada korban juga, setelah sekian lama gabut ga ada korban. untung cideranya ringan, cuman kram dan ada yang lecet0lecet. penangannya agak gamang. gak seekstrem yang aku pikirkan sebelumnya. alhamdulillah, tertangani dengan benar.

sampai pos lima. aku ditahan untuk stay disini. karena di pos lima ini agak serem tantangannya. takutnya ada korban. tantangannya adalah, salah satu dari kelompok maba itu berdiri diatas bantu nah yang lain bikin formasi untuk tempat landas temennya yang ada dibatu itu untuk jatuh. filosofi dari tantangan ini adalah untuk menciptakan rasa percaya sesama teman. yang mana salah satu orang itu terjatuh dengan menghadap kebelakang sementara yang lain menyiapkan tangannya untuk berlabuh supaya tidak jatuh ke sungai. 

setelah semua selesai kita kembali ke tenda. hujan deras mengguyur perjalanan kami. kami dan panitia melewati jalan yang berbeda dengan peserta. karena jalan yang nyaman untuk dilewati hampir kena longsor, takutnya semakin parah, maka para peserta dialihkan untuk melewati jalan lain yang tracknya lumayan serem. udah serem licin pula, ditambah lagi hujan. penderitaanya pasti tumpeh-tumpeh. namun dibalik penderitaan itu aku yakin semua akan sangat berkesan dan menjadi cerita dimasa tua nanti.

nah lalu kami semua packing dan ganti baju untuk bersiap pulang. aku sudah rindu kasur. aku sudah rindu makanan. lapar. namun pengalaman satgas ini sangat mengenyangkan kami semua. pengalaman pertama dan sangat berkesan sekali. khususnya untuk aku. menjadi catatan baru dalam hidupku. my life is never flat. dengan ini, aku bisa menghadapi tantangan dan meninggalkan zona nyamanku. terimakasih. :)

sorry gak ada foto. tapi jujur ini bukan hoax. ini asli pengalaman ku. fotonya ada di pantia, belom sempet minta :D


Post a Comment

silahkan berkomentar sesuka hati disini..

My Instagram

Copyright © Amirotul Choiriah . Blogger Templates Designed by OddThemes