Pantai Siung dan Pantai Nglambor

Siapa yang tak kenal Yogyakarta? Pasti kamu tahu dong kota istimewa yang memiliki beragam budaya, tempat wisata dan alamnya yang keren. Nah kali ini aku mau berbagai petualanganku menyusuri salah satu daerah di Yogyakarta yang bernama Gunung Kidul.

Petualanganku kali ini ditemani oleh Mas Khanif, Mas Adib, Apsari, Mas Imam, Mas Nasrul, Mbak Ai dan Mbak Asta (18/4/2016). Kami berdelapan berangkat dari Tembalang menuju Gunung Kidul dengan mengendarai motor. Istilahnya kami melakukan touring karena beramai-ramai di jalanan gitu. 

Kami dari Semarang melewati Klaten bukan Magelang yang biasanya kalau ke Yogyakarta melewati kota sejuta bunga itu, karena aksesnya lebih cepat dari Klaten untuk sampai ke Gunung Kidul. Nah, di tengah perjalanan nih tiba-tiba motornya Mas Nasrul bocor di daerah Klaten. Tepatnya di daerah persawahan gitu, jadi tambal ban-nya cukup jauh. Tapi, semua itu segera teratasi dengan baik dan kami pun melanjutkan perjalanan kembali.

Kami bermalam di Panti Siung. Waktu sudah menunjukan sore dan matahari kian membiarkan dirinya tenggelam di garis laut. kami pun bergegas untuk mendirikan tenda. Well, motor kami dititipkan di salah satu rumah warga. Cukup untuk membayar parkir saja, sudah aman. 


Setelah tenda berdiri dengan apik, kami pun bersih diri dulu setelah berkutat dengan debu dijalanan selalama kurang lebih 3 jam itu. Di Pantai Siung sudah tersedia kamar mandi yang disediakan warga plus mushola juga disamping kamar mandi. Musholanya terbuka, jadi ketika kami sholat angin pantai pun membelai pipi dan mengibar-kibarkan mukena kami.


Ah, makan malam yang bagiku sungguh mewah. Kami masak ayam yang sudah dibumbui dikosan Mbak Ai, lalu dibakarnya di pinggir pantai ini. Tak lupa masak nasi dan masak air untuk minuman. Dengan canda tawa yang riuh beradu dengan suara ombak pantai yang besar, kami menikmati makan malam ini. Sungguh nikmat tiada tara~


As you know aja ya, di Pantai Siung ini yang melakukan camping hanya kami saja. Disebabkan hari ini minggu, jadi ngga rame. Beda kalau misalnya hari jumat dan sabtu, dipastikan ramai. Kami sengaja memilih hari ini karena menanggulangi orang yang berondong-bondong mendirikan tenda di pinggir pantai. Secara saat ini piknik menggunakan tenda atau istilahnya camping sedang digandrungi oleh masayarakat Indonesia, terlebih anak mudanya. Banyak akun-akun yang menggunakan explore apalah-apalah suatu tempat itu sehingga menarik animo masyarakat untuk menjejalah disuatu tempat. Tentu saja karena mereka tergiur dengan foto-foto yang disajikan di feed instagram yang menggiurkan bagi setiap mata memandang. 


Fenomena yang bagus sih, karena sejatinya manusia adalah mahluk yang butuh wisata sebab rutinitas yang kadang membosankan sehingga kita butuh rehat sejenak untuk menyegarkan otak dan mata. Asal kita ingat aja sih, tujuan kita wisata sejatinya untuk menyegarkan diri dan jiwa ini ya, bukan sekedar untuk pamer. Dan sopan santunnya perlu dijaga, misal jangan buang sampah sembarangan dan jangan melakukan vandalisme di tempat-tempat wisata.


Kami pun menikmati malam di pinggir pantai sambil bercanda tawa, main games psikologi, dengerin musik-musik indie indonesia seperti tigapagi, payung teduh, banda neira, fourtytwenty dan coldplay yang beradu dengan riuh ombak lalu dilanjut cerita-cerita tentang yang sedang booming di kaskus (pada saat itu), apalagi kalau bukan cerita mistis keluarga tak kasat mata. Rencananya, besok pas pulang mau lewat kantornya Genta yang terletak di Yogyakarta. hahaha.


**

Pagi hari masih di Pantai Siung. Udara segar menerpa wajah dan riuhan ombak menjadi musik pagi ini. Kenikmatan hakiki yang tak boleh di dustakan begitu saja. Melihat samudra membentang luas, Anganku pun melayang-layang. Rasanya enak kalau begini terus. Gak mau pulanggg!

Kami pun masak-masak lagi. Ah suasana kayak gini nih yang bikin masa mudaku indah. Sulit untuk dilupakan dan kemesraan ini janganlah cepat berlaluuu.








Pantai Siung dari ketinggian tebing 
**
Setelah berberes tenda, kami pun bergegas untuk menuju destinasi berikutnya yaitu; Pantai Nglambor. Jaraknya tak jauh dari Pantai Siung. Pantai ini terkenal dengan keindahan lautnya yang bagus dengan biota laut beraneka ragam yang siap untuk diajak main! Para wisatawan bisa melakukan snorkeling disini dengan mengeluarkan kocek sebesar 50ribu perjam. Dengan biaya tersebut kami mendapatkan kacamata renang/snorkel, pelampung, sepatu karet, guide dan foto underwater menggunakan go pro.

Sayangnya, aku gak bisa ikut snorkeling bersama ikan dan teman-temanku dikarenakan jempol sikil yang cidera karena suatu sebab. Aku pun hanya duduk dipinggir pantai  sambil menunggu teman-temanku yang sedang bersenang-senang bersama ikan-ikan lucu. Hikss. Tapi, pemandangan di Pantai Nglambor ini keren abezz. Jadi, cukuplah meredam gundah yang meraja. #apasih.




Nah, sudah puas bersenang-senang, saatnya kembali ke Tembalang!
Perjalanan menempuh sekitar yah 3 jaman lah. Hal itu bikin pantat ku tepos karena melakukan perjalanan menggunakan motor. Well, memuaskan sekali liburan kali ini.
Uhh, kapan bisa liburan kaya gini lagi? Setelah kembali ke Tembalang semua sudah disibukkan dengan rutinitas masing-masing. Mas Khanif pun setelah wisuda langsung menuju perantauan selanjutnya yakni di Tangerang. Yang lain pun akan fokus terhadap skripsi masing-masing lalu wisuda dan setelahnya kerja.

But, memories never fade!

1 comment :

  1. Pantainya cantik, bagus banget dengan kreatifitas tangan - tangan seniman.
    Mobil Jogja

    ReplyDelete

silahkan berkomentar sesuka hati disini..

My Instagram

Copyright © Amirotul Choiriah . Blogger Templates Designed by OddThemes