Hidup hanya sekali, tak usahlah terlalu serius. Ada kalanya kita santai sejenak keluar dari rutinitas yang kadang membuat kita bosan setengah mati.
Dan kali ini, aku mau melipir. Setelah puas berdayung-dayung ria di Sungai Progo, perjalanan selanjutnya adalah Merapi Lava Tour. Disini kami diajak berkeliling di kaki Gunung Merapi dengan mengendarai Jeep.
Bicara soal Gunung Merapi, ada kenangan yang masih tertinggal di atas puncaknya. Yap, aku pernah mendaki gunung yang masih aktif tersebut dengan rekan-rekan beberapa tahun yang lalu. Gunung yang pertama kali aku jejaki puncaknya. Membuatku terbawa perasaan.. akan pemandangan samudra awan diatas sana. Sampai sini lagi, di kaki Gunung Merapi, membuatku kangen masa-masa itu. Masa dimana negara api belum menyerang, masa dimana masih berkutat dengan skripsweet yang tak kunjung selesai hehe.
Ini merupakan paketan Lava Tour menggunakan Jeep. Jadi ada beberapa pos yang kami kunjungi. Jalanan yang meliuk-liuk dan nggak santai dengan bebatuan di tanah yang nggak rata ini, kami pun menguji adrenalin kami. Jika kami berdiri di Jeep, dan teriak kencang mengikuti gerakan roda Jeep, rasanya beban ini berkurang. Senang rasanya, ada beban yang dikeluarkan melalui teriakan yang menghilang ditelan udara dan deru suara Jeep yang menggelegar.
Pos pertama adalah, Museum Sisa Hartaku.
sebenarnya ini adalah rumah penduduk yang terkena erupsi Gunung Merapi. Dan didalam rumah tersebut ada beberapa barang yang hampir hancur lebur terbakar terkena erupsi. Ada beberapa foto ketika bencana letusan Gunung merapi beberapa tahun yang lalu ketika banyak korban berjatuhan. Hal ini mengingatkan kita bahwa, apa yang kita miliki hanyalah pinjaman dari Allah yang kelak akan diambil kapan saja sesuai kehendakNya. Tak perlulah terlalu menempatkan harta pada hati. Cukup manfaatkan sebaik-baiknya apa yang kita punya dan jangan terlalu dimasukkan ke hati.
Pemberhentian kedua adalah pos Batu Alien. Kenapa bisa dikatakan Batu Alien? apakah itu batu bawaan alien yang pernah mendarat di bumi. Oh tentu bukan seperti itu, batu itu dinamai Batu Alien karena menyerupai wajah alien. Pertama kali melihatnya pasti biasa saja, tapi ketika kita cermati dengan seksama batu itu seperti wajah alien. Dulu, tempat ini adalah kampung padat penduduk. Namun erupsi datang dan meratakan kampung ini.
Dan, ada sebuah pohon disana yang kering kerontang tak ada daun. Hal ini tentu saja tidak seperti pohon yang lain, ketika musim hujan biasanya daun-daun akan bergelantungan di ranting pohon. Namun pohon ini tidak seperti pohon biasa. Justru pohon ini menambah nilai artistik untuk spot foto yang instagramable. Yaelah, hidup sekarang ini selalu dikait-kaitkan dengan instagram. Sosial media yang sangat memabukkan itu #halah.
Pemberhentian terakhir adalah Bunker Kali Adem. Ini adalah tempat perlindungan dari lahar Gunung Merapi. Disini terpampang jelas badan Gunung merapi yang menjulang tinggi. Pemandangan sungguh asri dan hawa sejuk menyergap tubuh.
Post a Comment
silahkan berkomentar sesuka hati disini..