Be An Empathetic Person

pinterest.com

Tau film Joker? Oktober 2019 lalu sempat booming di Indonesia karena film ini mengangkat soal penyakit mental yang dialami oleh Artur Fleck (Joker) yang mana ia mengalami depresi. Depresi sendiri merupakan kelainan mood pada manusia yang mengalami perasaan sedih berkepanjangan dan merasa hilang. 

Joker pun mengalami depresi karena dia sering di bully oleh masyarakat yang menganggapnya dia aneh dan berbeda pada kebanyakan manusia lain. Kemudian dia juga merasa dikhianati oleh pemerintah, karena dinas sosial yang sering ia datangi untuk terapi kejiwaan harus diberhentikan dari pemerintah dan tidak menyediakan obat penenang yang sering ia konsumsi. 

Dari film tersebut banyak hal yang bisa kita pelajari, terutama adalah rasa empati. Empati sendiri ini diartikan sebagai "try put yourself in someone's shoes" yang mana kita menempatkan diri untuk bisa merasakan perasaan yang orang lain rasakan. Dengan rasa empati ini kita bisa memahami perasaan seseorang dan meminimalisir "judge and comment" terhadap perasaan seseorang atau yang dilakukan seseorang.

Dalam film tersebut, diperlihatkan bahwa masyarakat kurang memiliki rasa empati sehingga bisa dengan gampang membully Joker. Perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan, tampaknya menyenangkan bagi mereka. Tapi, tidak untuk Joker, hal itu membuatnya sedih dan depresi. Merasa bahwa ia berbeda dengan yang lainnya. Pentingnya rasa empati ini kita bisa berbuat baik kepada sesama tanpa memandang siapa orang itu. 

Terkadang kita curhat pada seseorang, namun respon yang dituju langsung ke subjeknya. Misal, "aku sedih, habis putus dari pacar aku", dan kebanyakan orang akan merespon "tenang aja, gak usah sedih. toh masih banyak cowok lain di dunia ini". Padahal, kita curhat pun karena perasaan sedih itu. Bukan mencari solusi, kecuali kalau memang kita minta saran atau solusi itu beda cerita. Bila peran kita sebagai pendengar, cukup dengan merasakan emosi orang tersebut dan membayangkan ketika berada di posisinya. Biar kita tidak gampang menghakimi atau memberikan solusi yang sebenarnya ia tidak butuhkan, karena yang tau masalahnya ya orang itu dan yang bisa menyelesaikan masalahnya ya dirinya sendiri. Kita cukup mendengar saja sudah cukup kok.

Dari rasa empati ini kita pun bisa "respecting each others" dengan memahami dan mengerti bahwa setiap orang itu berbeda-beda, memiliki lelebihan dan kekurangan. Terkadang tanpa sadar kita sering julid ke orang lain, yang menurut kita dia berbeda dari society. Tanpa sadar kita melakukan pembullyan yang menyebabkan orang sakit hati. 


4 comments :

  1. Suka banget sama bagian jadi pendengar yang baik tanpa ngasih saran ketika tidak diminta. Seringnya yang bikin orang2 malah makin sedih ketika curhat ya gara2 dikasih saran biar kita cepet selesai masalahnya. Ya mungkin niatnya baik. But healing takes time... 🤗

    ReplyDelete
  2. Memang benar, orang kadang curhat buat untuk didengar dan dimengerti saja. Sering banget aku curhat ke orang, orang kasih saran yang bukannya membuat hatiku tenang, malah buat tambah sedih aja. Yah, mungkin lebih baik gak curhat sama sekali ya...:'(

    ReplyDelete
  3. tapi tapi tapi... nampaknya Arthur emang dari kecil udah kayak gitu ya. Efek penganiayaan yang dilakukan sm bapak tirinya yang ngebuat dia jadi punya penyakit mental. tapi ditambah juga oleh lingkungan sekitar pas dewasa...

    ReplyDelete
  4. Setuju bangeeettt!
    Makanya sekarang psikolog laris hahaha.
    karena hanya psikolog satu-satunya tempat curhat yang asyik, kebanyakan orang semacam nggak peduli dengan apa yang kita curhatkan :)

    ReplyDelete

silahkan berkomentar sesuka hati disini..

My Instagram

Copyright © Amirotul Choiriah . Blogger Templates Designed by OddThemes