Uji Nyali di Gedung PKM Baru

Siapa sih yang gak mengenal acara TV berbahan mistis dan tayang dini hari, yakni Dunia Lain...? semua pasti tahu. acara tv yang menguji keberanian peserta untuk berdiam diri disuatu ruangan atau tempat yang dikenal dengan keangkerannya. Peserta akan sendirian di tempat tersebut dan hanya bertemankan kamera disetiap sudut yang digunakan untuk memantau pergerakan peserta atau bisa juga untuk menangkap gambar hantu. hii.. serem! 

peserta yang berani berdiam diri ditempat tersebut pukul 12 am sampe 5 am, akan mendapatkan hadiah. nah bagi yang tidak betah, bisa lambaikan tangan ke kamera tanda menyerah. 

Sabtu, (21/12) aku melakukan hal yang sama. di acara Disaster Management yang diadakan oleh KSR Undip, aku ditunjuk jadi korban meninggal dunia untuk simulasi bencana Tanah Longsor. 

Peserta Disaster Management adalah Diklat XVI, sedangkan panitia acara tersebut adalah Diklat XV. so, aku ikut berperan serta menjadi korban simulasi.

simulasi dilakukan di gedung PKM baru. kami mulai beraksi pukul 02.00 dini hari. kami pun menyebar di gedung PKM. ada yang menempatkan posisi dirinya di lantai dua, ada pula di lantai satu.  kami yang jadi korban semuanya menyebar. jaraknya dari satu orang dengan orang lain agak jauh.

bayangkan, jam dua malem di PKM baru. suasan sepi. mencekam. dingin. dan satu lagi yang bikin suasana makin mantap kengeriannya adalah, lampu di PKM dimatikan. jadi deh, malam ini sangatlah gelap, sunyi. yang terasa hanya suara desis angin menyahut-nyahut.

aku menempatkan posisi di samping kiri jalan masuk ke PKM Baru. tak jauh dari aku ada mbak Iin yang tengah duduk dan tertidur dilantai. sedangkan aku, mengambil posisi sewenak-wenaknya. aku terlentang.

aku adalah korban yang telah meninggal dunia. posisi ku terlentang dan mataku terpejam. menyelam sambil minum air, aku menutup mataku dan tertidur. namun, sekalinya aku sudah terbuai dengan kenyenyakanku, segerombolan nyamuk datang. tanpa ampun mereka menghisap darahku dan menggigitku. nyamuknya tega bikin aku kegatelan. aku ingin tidur lelap dan melupakan suasana malam ini. tapi nyamuk2 itu begitu ganas menggigitku. tak kuasa aku menepuk-nepukan tanganku untuk menghalau nyamuk supaya tidak menghisap darahku.

sembari menunggu relawan datang untuk mengevakuasi, aku pasang headset. aku setel lagu-lagu yang ada di playlist hapeku. sesekali aku berdendang dan menggerakan badanku. 

aku melakukan itu supaya aku lupa bahwa aku sendirian. ini salah satu cara ku untuk mengelabui sisi ketakutanku. aslinya, aku agak takut. aku mencoba untuk tidak berfikiran negatif. apalagi tentang sesuatu yang horror.. aih!

next. saatnya relawan pada berhamburan datang. aku sengaja menempatkan tubuhku ditempat yang bisa terlihat orang supaya aku bisa dievakuasi lebih awal dan mengeluarkan aku dari tempat gelap itu untuk ditempatkan dititik aman. yaitu di belakang PKM titik aman yang mereka pilih.

sialnya. relawan itu hanya memeriksaku "wah.. korbannya sudah meninggal". kemudian relawan yang mengidentifikasi aku langsung pergi untuk mencari korban berikutnya. ah, kok aku ditinggal.

lalu, ada relawan datang lagi mendekat. ia berkata,"lebam disekujur tubuh. ini sudah meninggal" kemudian relawan itu pergi. tak lagi segera mengangkatku. btw, dibajuku sudah ditempeli dengan tulisan yang mengisyaratkan kalau aku udah meninggal. kertas kecil itu bertuliskan "lebam disekujur tubuh". itu adalah tanda untuk relawan supaya tidak kebingungan. tapi tulisan itu hanya ada saat simulasi saja. nantinya kalau di kenyataan, nggak ada dong. relawan harus pinter mengidentifikasi korban disebuah bencana dengan mengecek seluruh tubuh korban.

lama sekali aku menunggu. perpaduan antara suara musik yang mengalir dari headsetku dan  suara derap kaki yang menggebu-gebu menjadi teman malamku. udara dingin menembus jaket tebalku. aku selalu menutup mataku. menikmati suasana malam ini dengan syahdu. walaupun dalam hati, agak sedikit takut. karena dalam kegelapan ini, aku berada di gedung PKM Baru yang senyap T.T 

sampai akhirnya. relawan relawan berhamburan datang kearahku tak lupa membawa tandu. aku dievakuasi. agak kasian melihat mereka mengangkatku ke tandu. karena mereka agak kesusahan menopang berat badanku yang katanya berat. masa sih? perasaan aku termasuk tipikal ideal deh. ngga gendut-gendut amat. tapi kata mereka aku berat? well. mungkin yang bikin aku berat adalah pikiran-pikiran yang membenaniku kali ya... #apasih -__-

aku ditandu dari tempat ku berada menuju titik aman. aku adalah korban terkahir yang dievakuasi. jadi ceritanya tuh mereka nyelametin korban yang cidera luka-luka dulu. nah yang sudah meninggal, urusan nanti deh~

aku menikmati setiap langkah yang tercipta ketika mereka menanduku. aku bagaikan putri huan zu yang tengah diarak di pusat kota. hehe.. 


pengalaman baru. gelap-gelapan di malam hari di gedung PKM Baru. alone. digigit nyamuk. seru sih. sekalian menguji nyaliku. seberapa beranikah saya? saya berani tiduran dilantai yang dingin dan rela ditemani nyamuk yang ngiung-ngiung ditelinga di malam yang telah dini serta sendiran. 





2 comments :

silahkan berkomentar sesuka hati disini..

My Instagram

Copyright © Amirotul Choiriah . Blogger Templates Designed by OddThemes