Day 1 Trip to Pacitan

25 Desember 2015.
Akhirnya, aku memberanikan diri untuk melangkah lebih jauh. Dan aku berhasil, tanpa seorang pun yang menemani, aku berangkat ke pacitan seorang diri. Aku berangkat dari semarang menuju solo menggunakan bis taruna. Aku pikir, dari semarang ke solo hanya menghabiskan waktu dua jam. Sebelumnya aku pernah ke solo dan dua jam saja cukup, tapi kala itu aku menggunakan motor sih, hehe. Bis yang aku tumpangi tidak langsung ke solo, tapi lewat salatiga, boyolali dan terakhir ke solo. Dan waktu yang ditempuh kurang lebih 3 jam.
Harga untuk naik bis ini di patok 25ribu. Cukup murah untuk bis patas ac. Ketika sampai boyolali, kepala aku pusing karena melewati jalanan berliku. Perut aku yang belum diisi sarapan, rasanya seperti ada puting beliung. Lalu aku memejamkan mata dan mencoba untuk "pindah" dari kondisi di bis ini. Maksutnya adalah aku mencoba mengalihkan pikiran aku untuk tidak merasakan mual, jangan sampai mabuk ditengah perjalanan dikerumunan banyak orang ini. Selain malu yang didapat, pasti juga akan merepotkan banyak orang. Jadi aku tahan, aku alihkan pikiran aku dan aku berusaha untuk membuang pikiran yang rasanya ingin muntah.
Setelah melewati jalan yang berliku, sampailah pada jalan lurus di arah jalan raya utama menuju solo. Perut aku normal kembali dan kepala aku pun sudah tidak pusing. Aku menikmati pemandangan yang ada. Menikmati jejak yang pernah aku tinggalkan disini, kala itu. 
Setelah tiga jam berlalu, akhirnya sampai juga di terminal solo. Kesan pertama yang aku torehkan pada terminal bis ini adalah "wow, bagus terminalnya, rapi dan bersih". Ya, terminal solo dilapisi cat warna ungu memang tergolong terminal yang bersih dan rapi. Tata bangunannya juga bagus. Masuk terminal langsung disambut oleh papan penunjuk jalan yang membantu penumpang untuk menentukan lokasi yang dibutuhkan. Papan penunjuk jalan tersebut berisi nama-nama kota yang akan dituju penumpang beserta panah untuk membantu penumpang.
Tujuan aku adalah pacitan dan sesuai papan petunjuk itu aku pun langsung belok kiri. Banyak kernet bis yang menanyakan. " mau kemana mbak? Aku pun jawab tujuan aku dan mereka pun membantu aku "oh pacitan, sebelah sana mbak, naik bus aneka jaya" lalu aku pun mengangguk dan segera menuju bis yang aku akan naiki. Sebelumnya aku mampir dulu ke warung untuk membeli antimo. Aku trauma, dulu ketika aku ke pacitan aku muntah didalam mobil gara-gara gak kuat dengan jalannya yang berliku-liku sehingga memusingkan aku. Akhirnya aku tak mau kejadian dulu terulang lagi, aku pun membeli obat anti mabok. Perut aku baru terisi sari roti saja sebab aku tidak sempat sarapan. Lalu aku membeli gorengan yang seharga seribuan untuk mengganjal perut aku. Mengingat aku akan minum obat, perut pun tak boleh kosong.
Aku menaiki bis aneka jaya. Aku tanya pada kornet bis "pak gak ada bis ac?" karena aku mendapati bis aneka jaya ini tak ber-ac, semacam bis ekonomi. Lalu bapaknya menjawab "jurusan pacitan gak ada yang ber-ac mbak, udah dari dulu banget gak ada" aku pun mangut-mangut paham. Apaboleh buat, akhirnya aku pun naik bis aneka jaya. 
Bis melaju dengan pelan. Menuju solo, sukoharjo lalu wonogiri. Pengaruh obat tadi membuat aku mengantuk. Niat hati ingin menikmati perjalanan, tapi mata aku tak kuat untuk mengatup. Dan aku pun gunakan untuk mengelabui pengamen, karena pengamen datang silih berganti. Ketika ada pengamen aku pura-pura tidur. Padahal tidur beneran, tapi otak merontak untuk tetap sadar. Akung banget perjalanan ini kalau dinikmati hanya tidur. Aku sesekali tidur, namun dikit-dikit membuka mata untuk menikmati pemandangan berupa sawah ataupun rumah beerjejer. 
naik bis ekonomi pacitan
Aku melewati hutan yang berjejer tinggi. Jalannya pun meliuk-liuk. Sebenarnya aku takut jika aku pusing dan mual. Tapi kenyataanya itu tidak terjadi, mungkin pengaruh bisnya kali ya. Jika aku menggunakan bis ekonomi tidak merasakan pusing saat jalan meliuk, beda dengan bis ac. Sesampainya pacitan, mulut menganga, pandangan aku tak mau lepas dari kaca. Pemandangan pantai Taleng Ria terlihat jelas dari bis yang aku tumpangi. Keren banget, pantainya luuuaass dan wah amazing sekali. 
Sampai terminal aku dijemput oleh sepupu aku. Diajak mampir sebentar ke temennya. Lalu, setelah urusannya selesai, kami pun bergegas pulang. Rumah mba Tka terletak di dekat Pantai Soge. Sepanjang perjalanan, kami pun melewati bukit kapur yang menjulang tinggi. Sesekali panorama indah terpampang, yakni beberapa pantai yang bagus bangeeettt dilihat dari atas. Aaahhh, di sepanjang perjalanan aku pun menjerit histeris melihat pemandangan yang menakjubkan. Bentangan laut samudra hindia dengan ombak yang bergulung besar, aku sangat takjub. Mata aku seperti cerah kembali.
Lalu aku melewati jalanan yang ngehits banget di instagram yang dibuat foto-foto dengan background pantai. Lalu aku kembali menjeritt, bagus bangettt aaahhhh!!!
Malam hari aku diajak bude aku ke pasar malam. Uniknya lagi pasar malam ini diadakan di pinggir pantai. Ah seru! Sayang lautnya gelap ga keliatan (yaiyalah) .Tapi itu cukup seru dengan iringan lagu ombak yang alami. Dari rumah Bude Anik, suara ombak terdengar bergemuruh.
 seperti pasar malam pada umumnya, ada bianglala, kora-kora, para pedagang yang menjajakan makanan, minuman dan sebagainya. aku menaiki wahanan bianglala. menikmati angin pantai pada malam hari diatas bianglala, sepoi-sepoi semilir lembut dimuka! wkwk, #apasih.
pasar malam pinggir Pantai Soge 
Ah seru sekali hari ini. Akhirnya aku bisa melangkah lebih jauh "sendiri". Semoga besok lebih seru, karena rencana aku akan mengeksplore pacitan, semua tanpa terkecuali! hehe. maunya sih gitu. 

Post a Comment

silahkan berkomentar sesuka hati disini..

My Instagram

Copyright © Amirotul Choiriah . Blogger Templates Designed by OddThemes