Respect Someone Well; The Shape of Water (2017)

Im so glad to hear that weekend is coming! Its time to me to share about recomended film. So you can stay tune to your laptop and watch it!



Rasanya pasti senang kalau ada yang menerima kita apa-adanya tanpa mengeluhkan tentang kekurangan yang ada pada diri kita. Hal itulah yang terjadi ketika Elisa Esposito (Sally Hawkins) bertemu dengan sesosok mahluk amfibi yang ditemukan di pinggiran sungai Amazon dan dikurung di sebuah laboratorium untuk diteliti para ilmuwan. Mahluk amfibi ini menyerupai manusia, punya tangan dan kaki namun tidak bisa berbicara. 


Elisa adalah sorang tukang bersih yang bekerja pada laboratorium tersebut. Ia pun seorang tuna wicara. Suatu hari ia bertemu dengan mahluk yang dikurung disebuah bejana laboratorium saat ia sedang bersih-bersih ruangan. Dan ia pun merasa bahwa dia bisa diterima keberadaanya oleh seseorang, walaupun ia hanya seekor monster. Hal itu tidak dijumpainya ketika berada di tengah masyarakat, yang menganggap bahwa kebisuannya itu adalah suatu yang tak bisa diterima. Elisa hanya berteman dengan tetangganya yang seorang seniman gay dan Zilda (Octavia Spencer) seorang wanita kulit hitam yang merupakan teman kerjanya sebagai tukang bersih laboratorium. Tahun 60an memang kental sekali dengan beberapa minoritas yang terasingkan daripada mayoritasnya. Seperti halnya seorang tuna wicara, gay bahkan orang berkulit hitam.

Setiap malam Elisa selalu datang dengan mengendap-endap keruangan tempat dimana sang monster itu dikurung. Ia memberikannya telur dan memutar musik. Hal itu membuat sang monster senang. Bahkan Elisa pun berkomunikasi dengan monster itu hanya dengan bahasa isyarat. Mereka seperti menerima satu sama lain tanpa peduli dengan kekurangannya masing-masing.

Berita buruk datang dari Richard (Michael Shannon) yang mengetahui pertemanan antara Elisa dan sang monster. Ia mengatakan pada petinggi-petinggi laboratorium  bahwa mahluk itu jahat sehingga akan melakukan pembedahan untuk mengetahui struktur tubuhnya. Padahal, ia sendiri yang menyiksa monster tersebut sampai terluka. Si monster pun mengamuk dan mencelakakan dirinya. 

Elisa dibantu dengan zilda, Giles dan ilmuwan yang baik (ia tidak setuju atas pembedahan pada tubuh amfibi) akan melakukan tindakan yang cukup berani. Mereka akan membawa monster itu pergi dari laboratorium dan dipindahkan ke rumah Elisa. Misi mereka pun berhasil setelah melewati aral lintang yang cukup mendebarkan.

Rencananya Elisa akan membebaskan sang monster ke dermaga tanggal 10 november. Jadi masih ada beberapa hari lagi Elisa bisa berdua-duaan dengannya. Benih-benih cinta pun muncul diantara mereka. (hah?) 

Ya,terasa aneh memang. Manusia jatuh cinta dengan monster. Hal itu konyol. Tapi memang itulah yang terjadi. Kadang cinta memang tak ada logika. But, cinta juga butuh menghargai satu sama lain tentang masing-masing pribadi. Menerima kekurangan dan kelebihan. Hal itu yang dirasakan Elisa ketika bersama sang monster. Cinta bisa datang darimana dan siapa pun. dont judge ya dude?

Film ini cukup bagus untuk ditonton. Aku sendiri suka sama alur ceritanya karena tidak umum dan masih menimbulkan tanda tanya diotakku. Bisa-bisanya manusia jatuh cinta dengan monster? 

Dalam film ini kita dituntut untuk saling menghargai satu sama lain. Itu yang paling aku suka. Ketika kita bisa memaklumi kekurangan seseorang dan bersikap biasa saja tanpa harus mengasingkan karena dia berbeda dengan kita. Toh, kesempurnaan hanya milik Tuhan, yakan?

Good job buat Guillermo De Torro yang telah menggarap film ini sedemikian rupa sehingga mendapat nominasi terbanyak di Oscar 2018. Serta menjadi pemenang sebagai film terbaik, musik orisinil terbaik, sutradara terbaik dan desain produksi terbaik.

Rating imdb; 7.6/10.


6 comments :

  1. Emang cinta tak ada logika, kan udah dinyanyikan ma Agnes dari jaman behula :D Jangan2 Guillermo Del Torro lihat klipnya Agnes dulu sebelum terinspirtasi bikin ceritanya :D
    Nih film juga udah ada di komputerku, tapi belum sempet2 aku tonton :D Btw baca sinopsisnya dulu disini :P

    ReplyDelete
  2. Dgn monster, koq jd inget sama beuty and the beast hehehe

    ReplyDelete
  3. Wah... Jadi kepingin nonton juga nih. Romance yg unik dan kisah yg menyentuh nih kayaknya
    *coret-coret watchlist*

    ReplyDelete
  4. aku udah lama banget gak nonton film besutan oscar gini. jadi mupeng kak.

    ReplyDelete
  5. Makasih kak rekomennya, dapet list baru nih buat nonton.

    ReplyDelete
  6. waaah jadi penasaran sama film ini... filmnya bergaya jadul2 gitu ya mbak ?

    ReplyDelete

silahkan berkomentar sesuka hati disini..

My Instagram

Copyright © Amirotul Choiriah . Blogger Templates Designed by OddThemes