Refleksi Tahun 2019

Portrait, Autumn, Red, Woman, Female, Person, Hair
pict by pixabay.com

Aku menulis disela menunggu pergantian tahun. Aku gak kemana-mana,aku hanya dirumah dan menulis ini. gak ada niat pergi kemana gitu sih, karena hujan dan jalanan rame jadi males. Ada beberapa hal yang terjadi sama diriku dalam kurun waktu selama satu tahun ini. menurutku, ini perubahan yang baik. Tentu saja saat ini aku masih merangkak untuk mengeluarkan hal-hal buruk yang selama ini aku tanam selama 26 tahun dalam diriku. Berat, iya namanya juga proses. Tiap orang memiliki proses yang berbeda-beda dalam pengembangan diri masing-masing.

Seiring bertambahnya umurku, jelas ada perubahan dari satu atau dua tahun yang lalu. Bila dijabarkan, akan banyak. Tapi, oke ini untuk refleksi diriku saja selama satu tahun ini.

Pertama, aku mulai tidak memperdulikan eksistensiku di sosial media. Misal, upload foto yang instagramable di feed. Eh, apa emang diriku ini tidak banyak jalan-jalanya ya pada tahun ini? haha bisa jadi. Tapi, aku masih setia upload di instastory. Jiwa pamerku masih ada. Ya gakpapa, gak ada yang salah. Haha. Tapi, alasanku sebenarnya hanya untuk mengabadikan momen sih. Di instagram kan ada fitur arsip yang mana kita bisa lihat-lihat apa saja telah kita unggah di insta story ni, nah kadang aku tuh kurang kerjaan gitu sering lihat-lihat arsipku. Apalagi kalau aku lagi gabut gak ada kerjaan. Yaudah, liat storyku yang lama, trus aku jadi senyum-senyum sendiri :D

Kedua, di tahun ini aku merasa hidup. Banyak kesempatan-kesempatan yang menghampiriku dimana aku bisa merasakan rasa “berjuang”, do the best like you die tomorrow. Aku mengikuti challenge yang diadakan kanya.id, disitu diminta membuat caption tentang bodyshaming, dan ini relate sama aku. Jadi, aku bebas cerita di caption yang aku tampilkan di feed isntagramku. Karena peraturannya harus upload foto beserta caption kampanye untuk mengurangi tindakan bodyshaming. Dan, alhamdulillah aku menang deh dapat hadiah voucher ovo 300.000. lumayanlah awal tahun 2019 yang menggembirakan. Selain aku dapat hadiah, aku juga bisa bersuara untuk stop bodyshaming. Karena orang-orang masih menganggap bercanda soal fisik itu biasa, tapi penerimaan orang kan beda-beda. Ada yang terima ada yang enggak. Ada juga yang makin insecure sama dirinya. Ya, intinya sebagai manusia kita harus saling menghargai satu sama lain. Tiap orang memiliki bentuk fisik yang beda-beda. Tak perlulah dijadiin candaan. Coba kalau kita yang dicela, mau gak ya?

Ketiga, awal tahun 2019 aku sangat rajin ngeblog. Entah aku blogwalking atau menulis blog. Tiap ada event gitu tak lupa aku menuliskan. Ya bagus sih. Cuma, kadang kendor aja. Hehe. Manusia emang susah buat konsisten ya.eh gak semua manusia deng, akunya aja yang kurang konisten. Its ok, its normal. I just do the best. Nah, dari ngeblog ini aku dapat berbagai ilmu, hiburan dan bisa mengasah skil untuk menulis.

Keempat, aku menjadi salah satu panitia ujian nasional. Baru tahun 2019 ini aku diikutsertakan. Padahal tahun-tahun sebelumnya enggak. Yah, aku bangga sih karena aku merasa diberdayakan aja untuk ikut serta andil dalam mensukseskan ujian nasional ini, walaupun aku sebagai seksi konsumsi. Tapi, menyediakan makanan dan minuman lalu membuat orang-orang seneng pun aku bahagia banget. mudah terharu ya diriku ini? seneng aja liat orang seneng.

Kelima, aku mendapatkan kesempatan yang sangat besar sekali. Ini membuatku sangat bangga sama diriku sendiri karena sudah berjuang sedemikian rupa dan mendapatkan hasil yang tidak disangka-sangka. Aku ditunjuk kepala sekolah untuk mengikuti lomba pustakawan se jawa tengah. Aku yang baru dua tahun bekerja ini awalnya ragu. Bisa gak ya? Toh peserta lain pasti udah lama kerjanya dan beberapa ada yang sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil. Jiper awalnya, tapi aku tetep berjuang. Niatku waktu itu ikut saja dan gak malu-maluin sekolah aja. Do the best. Untuk hasil, gak berharap dapat juara. Tapi, Allah berkehendak lain, the power of ikhlas ini menghantarkan aku juara tiga! Ini suatu kebahagiaan diriku yang kupersembahkan untuk orang tua dan instansiku bekerja.
Keenam, be braver. Iya, aku menjadi berani dalam bertindak. Selama dua tahun, aku merasa menjadi krupuk bawang di kerjaan. Fresh graduate, gak punya pengalaman kerja diperpustakaan (kecuali magang), dan anak baru. Ini membuatku agak sungkan untuk mengajukan diri dalam mengikuti seminar atau workshop untuk pengembangan diri. Tapi, tahun ini, aku beranikan diri untuk mengikuti seminar-seminar gratis maupun berbayar. Haha. Dan alhamdulillah di acc :D

Ketujuh, tahun ini berniat benar-benar untuk pengembangan diri. Aku sering baca-baca tentang psikologi dan bagaimana untuk menjadi manusia dan memanusiakan manusia. Selama 25 tahun kemana aja? Kok baru belajar sekarang. Nah, ini. jadi, tahun 2019 ini aku bener-bener belajar soal mindfullness, self awareness, selfgrowth dan selflove. Dan aku bertemu dengan life coach yang baik banget untuk membimbing, I mean, memporak-porandakan otakku. Haha. Karena emang aku gak mau aja terlena. Dan beliau ini selalu menyadarkan aku, untuk bersikap realistis, untuk memiliki empati agar tidak jadi manusia egois, dan untuk memahami soal perbedaan dan pelajaran hidup yang bisa dipetik untuk dipraktekan agar jadi high value women :D

Kedepalapan, belajar dari kegagalan. Beberapa kali aku mengalami kegagalan dan penolakan. Misal, gak lolos cpns di perpustakaa nasional. Awalnya sedih sih, karena aku terlalu berekspektasi. Tapi kembali lagi, seberapapun kita berusaha, ada hal yang gak bisa kita otak-atik dalam hidupku. Semua itu kehendak Allah. Dan memang, ketika aku tahap SKB, aku tidak belajar penuh. Dan hasilnya, juga tidak penuh. Haha. Its oke, untuk seleksi selanjutnya, aku lebih banyak belajar dan berdoa. Aku mengikuti les h-2 bulan sebelum tes SKD berlangsung. ini adalah salah satu persiapanku. Tetep harus mengandalkan Allah, apapun yang terjadi. Karena Dia yang punya kuasa atas hambaNya. Dan aku hanya bisa ikhtiar dan tawakal.

Kesembilan, belajar dari patah hati. mungkin aku terlalu berharap sama manusia. Dan itu tidak baik. Dari kegagalan ini, aku menyadari bahwa seberapapun kita mengenggam, kita tidak akan mendapatkannya. Jadi, let it flow aja. Dari awal semesta sudah menunjukan signs bahwa ini gak baik, tapi aku terlalu hanyut dan aku melupakan signs tersebut. Setelah mengalami ini, aku jadi lebih aware terhadap signs yang ditunjukan semesta untukku.

Kesepuluh, melepaskan sesuatu yang tidak baik. Selepas lulus kuliah, aku balik kampung nih. Istilahnya, bali deso mbangun deso. Tentunya, suasana ketika dikampung halaman beda dengan ketika aku diperantauan. Terutama, lingkup pertemanan. Aku kembali berteman dengan teman-temanku, yang udah lama kita tak bersua. Tiap orang berbeda-beda karakternya. Tergantung kita punya prinsip aja supaya tidak terpengaruh. Nah, aku rasa lingkungan ini toxic. Dan aku menyadari di pertengahan tahun ini. aku sadar, selama dua tahun aku mudah sekali insecure sama diriku sendiri. Dan, ketika aku urai penyebab kenapa aku mudah sekali insecure, jawabannya adalah dilingkunganku yang membuat aku inscure (bukan deng, akunya aja yang mudah terpengaruh). Di tahun ini aku berusaha untuk melepaskan, perlahan, dan aku mendapati diriku lebih secure aja sama diriku. Yang dulu kita sering nongkrong bareng, menghabiskan waktu untuk sitting, talking and doing nothing, dan itu membuatku insecure :D lalu, ketika aku perlahan melepaskan itu, untuk lebih banyak me time, olahraga, do what i want, insecurityku berkurang drastis. Tapi, kita masih berteman kok. Aku aja yang mengurangi intensitas. Hehehe.

Kesebelas, cuek. Cuek disini bukannya aku tanpa simpati atau empati ya, tapi lebih mengurangi untuk tidak memperdulikan apa yang tidak ingin aku pedulikan. Misal nih, bergosip di kantor, menghabiskan waktu untuk melihat story orang-orang, nonton vlog artis hahaha,  ya gitulah. Lebih cuek kepada hal-hal yang gak berfaedah untuk diriku aja.

Keduabelas, set my morning routine. Nah, ini yang sekarang gencar aku lakukan tiap pagi. Dan ini berefek baik untuk kesehatan mentalku. Bangun tidur nih, pertama yang aku lakukan berdoa dan bersyukur. Aku selalu bersyukur sama Allah atas kehidupan ini, atas segala fasilitas yang diberikan padaku, atas segala masalah yang mendewasakan, atas segala orang-orang yang disekililingku dan sayang sama aku, atas udara, atas jantung yang berdetak, atas tangan kaki yang berfungsi normal, atas mata yang melihat, atas indera-indera yang berfungsi secara baik, atas nafas, atas udara segar, atas umur. Kemudian berterimakasih sama diriku sendiri yang mana sejauh ini masih bertahan, berjuang, berpikir, menyayangi sesama, mengurangi ego, dan bekerja dengan baik. Kemudian, aku melakukan meditasi minimal 10 menit. Ini sehat sekali dan aku merasakan efeknya, jadi lebih bisa untuk fokus aja. Ini juga melatih untuk mindfullness.

"Terimakasih diriku di tahun 2019 ini, atas senang, sedih, patah, tumbuh, jatuh, bangun, dan semuanya yang terjadi. meskipun berat, aku justru semakin kuat" @teduuuh

23 comments :

  1. Keren sekali mba pencapaian tahun 2019nya,aku juga bersyukur bisa baca pengalaman2 orang yg mungkin belum tentu bisa aku alami.

    Keep spirit for this year ya kak & konsisten terus dengan upload tulisan2 blognya!

    ReplyDelete
  2. Pencapaiannya luar biasa mbk. Menang caption body spamming. Juara 2 se Jawa Tengah dan lain sebagainya. Lanjutkan dan semangat selalu mbk. Salam, muthihauradotcom

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  4. Wah keren kak bisa juara 3 untuk pustakawannya 😍😍
    Btw klo aku di instagram malah lbh seneng di feed, jarang insta story soalnya takut keterusan n ga bs brenti upload 😅

    ReplyDelete
  5. Ikut senang bacanya, kalau dilist satu persatu ternyata ada banyak pembelajaran yang telah mba lewati selama tahun 2019 ya dan saya percaya itu membentuk mba menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya :D

    Apapun kegagalan yang telah mba lewati semoga bisa membuat mba semakin kuat, dan apapun pencapaian yang sudah mba dapatkan semoga bisa membuat mba semakin semangat untuk meraih pencapaian berikutnya. Good luck for 2020 ya, mba :)

    ReplyDelete
  6. Pencapaiannya keren, mbk. Salut. Apalagi dpet juara 3 pustakawan. Mantul. Selamat yak.

    ReplyDelete
  7. semoga 2020 Allah berikan berkah lebih banyak lagi dari 2019 ya, mbak

    ReplyDelete
  8. Wah Alhamdulilah banget banyak hal yang sudah dicoba tahun 2019. Pun saya juga begitu. Kadang tanpa kita sadari ternyata banyak achivement jika direfleksi kembali.

    Pergantian tahun saya juga gak pernah kemana-mana. Hahaa. Tidur !

    ReplyDelete
  9. 12 tips yang sangat bermanfaat bukan hanya untuk penulis, untuk orang lain juga.

    ReplyDelete
  10. Mantul refleksinya, moga-moga di tahun 2020, makin aktif, bisa banyak postingan, menang ngeblog, BW and silaturahmi.
    Saya melek juga setiap pergantian tahun.
    Semoga tahun ini lebih berkah lagi, Amin.

    ReplyDelete
  11. Apa yang telah kita arungi di tahun 2019 semoga bisa membawa kita semakin lebih baik lagi menuju era 2020

    Tentunya juga dibarengi dengan usaha yang maksimal. Ok semoga 2020 bisa menjadi lebih menarik lagi dari tahun sebelumnya.😄😄

    ReplyDelete
  12. Kalau saya masih focus ke ngeblod dan youtube
    Akun media sosial hanya sarana untuk share artikel dan video
    Selamat dan selamat ya

    ReplyDelete
  13. hhmm 12 peristiwa luar biasa yang semoga bisa terulang di 2020

    ReplyDelete
  14. Membaca ini, saya jadi ingat sebuah kalimat pengingat, jika kita menghitung nikmat yang diberikan Allah, sungguh tidak terhitung.

    Tapi setidaknya menuliskannya seperti ini, mengingatkan betapa banyak nikmatNya yang sudah kita raih dan di antaranya yang paling berkesan ya seperti yang tertulis di atas :)

    ReplyDelete
  15. Yaampun, Mbak. Aku jadi banyak belajar dari pengalaman Mbak yang Mbak share kali ini. Kadang tuh aku gak peduli dengan apa yang aku dapat, apa yang aku capai, sehingga aku jadi kurang bersyukur dengan yang aku miliki. Jatuh dalam momen kehidupan pun kadang membuatku semakin down. Padahal seharusnya aku lebih menerima apa pun ketetapan Allah, karena apa yang disisi Allah pasti lebih baik daripada apa yang aku inginkan. Thanks for sharing, Mbak.

    ReplyDelete
  16. Hi,
    I follow you #81 , follow back?

    https://fashionisbiglove.blogspot.com/

    ReplyDelete
  17. Semoga di tahun 2020 lebih baik lagi yaa kak. Kalau boleh share cara nyari mentor untuk self love dong kak karena aku belum tau gimana step by stepnya. Mungkin kakak bisa membantu :) Thanks for sharing

    ReplyDelete
  18. Wah iya bener mbak, saya juga masih belajar soal pengembangan diri, gimana cara memahami manusia termasuk diri sendiri :D

    ReplyDelete
  19. harap2 nya tahun 2020 akan lebih baik dan cemerlang

    ReplyDelete
  20. kadang kalau terlalu berharap, kita ngga dapat apa-apa. kalau nothing to lose malah surprised ya hehe.. selamat ya dapet juara 3..

    untuk ngeblognya hayuk lebih semangat lagi di tahun ini..

    -Traveler Paruh Waktu

    ReplyDelete
  21. Keren mbak pencapaiannya :)
    Semoga tahun 2020 semakin lebih baik dari tahun2019 yaaaa. Ayooo kita semangatttt

    ReplyDelete
  22. Tahun 2019, ada momen yang gak gw sangka-sangka: GW NIKAH


    Wkwkwkwkwk

    ReplyDelete

silahkan berkomentar sesuka hati disini..

My Instagram

Copyright © Amirotul Choiriah . Blogger Templates Designed by OddThemes