Menjadi Korban Keracunan Massal di Jepara

Setiap manusia pasti menginginkan hidup yang sehat. Emang siapa yang mau sakit? Itu pertanyaan sangatlah konyol karena tak ada satupun yang menjawab mau. Banyak orangtua yang menginginkan kembali muda hanya untuk menjaga pola hidup supaya masa tua sehat. Karena tanpa kita sadari, masa muda itu kita banyak mengonsumsi makanan-makanan semau-mau gue. Dan ketika sudah tua, barulah menyesal. Berbagai penyakit datang menghampiri akibat investasi pada tubuh kita yang salah. So, wahai anak muda waspadalah terhadap masa tua kalian. Saatnya jaga kesehatan ya!

Well, sebaik-baiknya kita menjaga kesehatan, entah itu dengan menjaga pola makan atau olahraga ya minimal joging tiap sore, itu salah satu sikap awarness kita untuk diri ini supaya jauh-jauh dari yang namanya penyakit. Bagus banget. Upaya yang patut diacungi jempol mengingat sekarang banyak sekali ragam penyakit bermunculan. Tidak hanya menyerang orang tua saja, bahkan anak muda pun sekarang banyak terkena penyakit yang cukup parah. Sekali lagi, pentingnya menjaga kesehatan itu diperlukan sejak dini. Untuk para orang tua yang punya anak, disarankan untuk mengajari pola hidup sehat supaya kedepannya anak pun terbiasa dengan menjaga dirinya. 

Setelah kita berupaya untuk menjaga kesehatan dengan menjaga pola makan dan olahraga teratur, namun penyakit masih datang saja. Ya, itu namanya musibah. Hehehe. Itu cara Allah menimpakan ujian kepada kita supaya bisa lebih belajar sabar. Seperti halnya diriku yang sedang diuji sama Allah dengan penyakit yang tiba-tiba datang setelah menjadi penerima tamu di pesta pernikahannya temanku.

Di pesta itu aku memakan chicken cordon bleu, bakso, empek-empek, kunir asem dan jus jambu. Sepagian aku tidak sarapan. Hanya roti saja untuk penunda lapar. Karena dirumahnya temanku sedang hectic, jadi aku tidak sempat sarapan. Nah yang jadi penerima tamu ini ada aku, Wiwid, Aya dan Amel. 

Setelah pesta usai, aku pun mendatangi pesta pernikahan temanku yg lain lalu pulang. Sampai dirumah aku leha-leha, yah skip kegiatan dirumah gak penting juga wkwk. Malam hari pukul 22.00, tiba-tiba perut melilit tanpa ampun. Kemudian aku ke kamar mandi. Badanku lemas dan capek. Setelah dari kamar mandi, aku pun tertidur lagi. Pukul 23.00, perut kembali melilit. Sakitnya nggak nahan banget. Kayak didalam tuh ada sesuatu yang memelintir organ-organ dalam. Aku pun ke kamar mandi lagi. Hal itu berlangsung tiap jam hingga pagi menjelang. 

Pagi-pagi ku tepar tak berdaya. Seharusnya aku ada piket di sekolah, tapi ada daya.. Badan ini tak kuasa menahan gravitasi kasur. Kepala ini serasa ditancapkan dibantal. Untuk bangun aja berat. Mana harus bolak-balik ke kamar mandi. Rasanya berat tapi harus. 

Siang hari aku periksa di klinik. Kepala ini rasanya sudah tak karuan, seperti ada beban berton-ton hingga rasanya ingin jatuh kelantai. Tapi aku harus bisa bertahan. Hap! Sayangnya, dokter di klinik tersebut masih butuh banyak pengalaman sehingga mindsetku pada dokter itu masih belum yakin. Dan pada sore harinya, aku pun muntah. Perutku berasa diaduk-aduk. Akhirnya Bapak menyuruhku untuk dirujuk di rumah sakit. 

By the way, di grup whatsapp kantorku pun sudah rame dengan keluhan-keluhan yang mereka rasakan. Diare melanda mereka. Seperti yang aku alami ini. Bahkan, Mas sepupuku pun cerita kalau Mamahnya juga terkena diare setelah datang ke pesta pernikahannya teman aku. Bahkan tetangga-tetangganya seperumahan Bukit Asri Jepara itu terjangkit Diare massal. What? Pikirku, berarti aku KERACUNAN. Oh God!

Lalu, sesampainya aku di Rumah Sakit Graha Jepara, aku pun diperiksa di IGD, lalu dokternya pun sudah menebak "keracunan mbak?". Dan, setelah di periksa itu pun aku diminta buat cari rumah sakit lain karena di rumah sakit ini sudah penuh kamarnya. Ada beberapa korban keracunan ini sudah memenuhi rumah sakit. 

Aku menuju Rumah Sakit Kartini, sesampainya di IGD aku segera dikasih pita kuning sebagai penanda bahwa ini "korban keracunan massal". Di IGD pun sudah ada beberapa korban dan banyak pula yang berdatangan dengan pita kuningnya. Ada beberapa polisi dan tentara yang jaga disana. Kemudian menanyai ku tentang kronologis kejadian keracunan itu. Pak Kepala Sekolah pun datang terkaget-kaget melihat kami yang terkapar. Beliau cuma mau ngecek siapa saja yang ada disini. Beliau beruntung karena saat pesta pernikahan itu tidak hadir karena ada acara di Semarang.

Satu persatu para undangan pun tumbang dan memenuhi rumah sakit di Jepara. Pun satu persatu teman kantorku. Ada pula yang rawat jalan. 

Kejadian ini menjadi viral di Jepara. Berbagai portal online maupun surat kabar di Jawa Tengah memberitakan kejadian keracunan massal ini. 

Paling kasihan adalah keluarga yang mengadakan pesta pernikahan tersebut, beban moral tergurat diwajah mereka. Permintaan maaf pun terlontar. Tetap saja, yang namanya pesta pernikahan seharusnya diwarnai dengan kegembiraan karena akhirnya sah! Namun, kejadian naas ini terjadi dan merenggut banyak korban. Kami para korban pun tidak menyalahkan keluarga yang punya hajat, karena bukan salah mereka. Sumber dari keracunan massal ini dari katering yang mempersiapkan hidangan untuk para undangan. Keluarga pengantin menggunakan jasa Dani Catering Kudus untuk acara hajat pernikahan mereka. Katering ini sudah punya nama baik dan selalu dipercaya di berbagai pesta, namun lagi apes mungkin nama itu jadi tersorot karena menyajikan hidangan yang merugikan banyak orang. Entah apa yang terkandung didalam makannya itu, semua masih dalam penyelidikan polisi.

Memang ya, manusia hanya berencana sedangkan Allah yang berkehendak. Selalu ada hikmah dibalik cerita ini. Semoga semua lekas sembuh dan kembali beraktivitas. 

4 comments :

  1. mbak Amiratul salam kenal ya. Ya Allah....keracunan massal. Kasihan juga sama pihak keluarga, malu banget pastinya atas kejadian ini. Harusnya seneng2 karena acara nikahan, malah berakhir duka. Semoga semuanya membaik ya mbak.

    ReplyDelete
  2. Wah, Mbaaa.. ga seru nih. Ceritanya gantung. Trus endingnya gimana? Pihak catering ditangkap? Atau ada oknum yg mau menghancurkan nama baik catering? Aaah.. menanti ending niiih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Akhirnya dua bulan setelahnya pihak catering mengganti 70% uang para korban untuk pwmbayaran rumah sakit.

      Delete
    2. Ah, syukurlah pihak katering mau bertanggun jawab ya. Tapi tetep berpengaruh ke nama baik ya.

      Delete

silahkan berkomentar sesuka hati disini..

My Instagram

Copyright © Amirotul Choiriah . Blogger Templates Designed by OddThemes